Allah pun tertawa ...

 Dia yang di atas Arsy tertawa...

melihat dua anak manusia saling menyabung nyawa. Serdadu musyrik dan prajurit muwahhid. 

Di musim peperangan pertama sang muwahhid tutup usia akibat sabetan pedang lawannya. Ia pun syahid masuk jannah-Nya.

Beberapa purnama kemudian...

akhirnya serdadu musyrik mendapatkan Al Huda. Sekarang ia berada di bataliyon calon-calon syuhada.

Al hasil..di musim Qitaal berikutnya ia tumbang akibat tikaman musuh Allah dan Rasul-Nya.

Kini iapun menyusul bersua dengan rival lawasnya yang pernah ia tebas batang lehernya. Kini berpelukan mesra karena keduanya sama-sama di surga-Nya.

Tak ada yang tahu...di dunia ini, lawan tak selamanya musuh. Selagi nafas masih ada...

Peluang meraih al huda tetap terbuka.

Hubbun sekedarnya dan bugdun sewajarnya.

Dialah Yang Maha membolak-balikan sanubari manusia, kuasa memberi siapa saja yang pantas dikasih petunjuk-Nya.

*Disarikan dari kitab Syarah Lu'matul I'tiqod Li Ibni Ustaimin dengan sedikit adaptasi* yang dibacakan guru kami Ust Abu Ahmad dua dasawarsa lalu saat aku masih muda di kuto Surakarta💪


Malang, selepas Isya

27 Agustus 2022

Pak Dodi, ayah dari lima buah hati

No comments:

Post a Comment