Aswaja itu percaya bahwa semua orang mukmin itu melihat tuhan mereka dengan matanya pada hari kiamat dan setelah masuk ke dalam surga. Allah Ta'ala berfirman:
"Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri, Kepada Tuhannyalah mereka melihat" (Al qiyamah:22-23).
Hadist-hadist mutawatir dari Rasulullah shallahu alaihi wasallam mengabarkan bahwa kaum mukminin melihat tuhan mereka di hari kiamat dan di surga.
Seperti disebutkan dalam ass sahihain dari hadist Jarir bin Abdullah Al Bajali radiyallahu anhu menyampaikan bahwa Nabi shallahu alaihi wasallam bersabda:
إنكم سترون ربكم يوم القيامة كما ترون هذا، لا تضامون في رؤيته
"Sungguh kalian akan melihat tuhan kalian di hari kiamat seperti melihat ini, kalian tidak akan berdesakan saat melihatnya" (HR Bukhari no. 7436, Muslim no. 633).
dalam lafad lain
لاتضاهون في رؤيته
"Tidak berhimpitan dalam melihatnya" (HR Bukhari no.573).
Dalam redaksi hadist lain
هل نضارون في رؤية الشمس بالظهيرة صحوا ليس معها سحاب؟
"Sulitkah kalian melihat matahari di siang hari yang cerah tanpa ada awan?" (HR Muslim no.183).
Aswaja itu meyakini kebenaran adanya persaksian yang telah Allah ambil dari Adam dan keturunannya. Allah Ta'ala berfirman:
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (Al Araf:172).
Aswaja itu beriman adanya al lauh (buku induk), pena, Arsy dan Kursi.
Referensi:
Hadizhi aqidati aqidah ahlus sunnah wal jama'ah. Syaikh Abdul Aziz Ar rajihi. Hal 23-24
Malang, 15 Dzulqa'dah 1443/ 15 Juni 2022
Diterjemahkan bebas
Ust Dodi Iskandar, S.Si, M.Pd
Dosen Polnep
alumni mahad al ilmi YPIA yogyakarta
Pengajar Mahad Islamic Center Bin Baaz Yogyakarta 2012-2013
No comments:
Post a Comment