Serial Aqidah Ahlussunnah Waljamaah (aswaja) | Bab Beriman Adanya Bangsa Jin

Aswaja itu meyakini adanya bangsa Jin sebagai makhluk Allah bagian dari dua bangsa yang terkena beban syariat.

Allah menciptakan mereka dengan tujuan agar menyembah-Nya sebagaimana manusia disuruh mengabdi hanya kepada-Nya.

Seperti yang termaktub dalam ayat-Nya:

"Tidaklah Aku menciptakan bangsa jin dan manusia melainkan agar hanya mengabdi kepada-Ku" (Adz dzariyat:56).

Siapa saja yang menolak keberadaan bangsa jin maka ia kafir. Karena sama saja mengganggap Allah dan rasul-Nya berdusta. 

Setiap keturunan Adam ada satu penyerta dari golongan jin (jin qorin). Kabar ini ada dalam hadist sahih riwayat muslim bahwa nabi sholallahu alaihi wasallan bersabda:

ما منكم من احد، إلا وقد وكل به قرينه من الجن، قالوا: وإياك؟ يا رسول الله، قال: وإياي، إلا أن الله أعانني عليه فأسلم ، فلا يأمروني إلا بخير

"Tidaklah salah seorang dari kalian, melainkan disertai oleh jin qarin dari bangsa jin, para sahabat bertanya: apa engkau juga? Beliau menjawab: termasuk saya juga, akan tetapi, Allah telah menolongku atasnya sehingga iapun masuk Islam, maka ia tidak menyuruhku ("baca membisikkanku") melainkan kepada kebaikan" (HR Muslim no. 2814).

Bangsa jin berada di alam ghaib. Mereka melihat kita namun kita tak mampu melihat mereka ("dalam wujud aslinya"). Hal ini telah dikabarkan Allah dalam kitab-Nya:

"Sesungguhnya bangsa jin melihat kalian dan ia berada di suatu tempat yang kalian tidak dapat melihat mereka" (Al araf:27).

Secara normal, mereka dalam bentuk asli tidak dapat dilihat, namun terkadang mereka menampakkan dan dapat dilihat dalam sebagian kondisi yang menjelma dalam bentuk yang bermacam-macam ("bukan aslinya"), menjelma seperti manusia, dan binatang. Karena Allah memberikan mereka kemampuan tersebut.

Dan Iblis adalah pembesar bangsa Jin. 

Syetan adalah bangsa jin yang kafir. Siapa saja dari bangsa jin masuk Islam maka tidak lagi disebut syetan. 

Aswaja itu meyakini bahwa jika ada orang yang tidak percaya adanya syetan, atau ia mengatakan syetan itu adalah lambang kekuatan buruk yang ada pada manusia maka ia kafir. Karena sudah mendustakan Allah dan rasul-Nya. Allah Ta'ala berfirman:

"Para syetan dari bangsa manusia dan bangsa jin, sebagian dari mereka membisikkan kepada sebagian yang lain ucapan yang menipu" (Al anam:112).

Dalam ayat lain:

"para syetan, ada yang ahli bangunan dan ahli menyelam" (Shad:37)

Setiap yang memiliki sifat menolak kebenaran dinamakan syetan.

Dalam hadist:

الكلب الاسود شيطان

Anjing hitam itu syetan (baca"bisa jadi jelmaan syetan"). (HR Muslim no.510).

Allah yang maha tinggi berkata:

"sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagi kalian, perlakukanlah ia sebagai musuh (baca "jangan dijadikan kawan"). (Faatir:6).


Referensi:

Hadizhi aqidati aqidah ahlus sunnah wal jama'ah. Syaikh Abdul Aziz Ar rajihi. Hal 13-14


Malang, 16 Ramadan 1443/ 18 April 2022


Diterjemahkan

Ust Dodi Iskandar, S.Si, M.Pd

Dosen Polnep, alumni mahad al ilmi YPIA yogyakarta, Pengajar Mahad Islamic Center Bin Baaz Yogyakarta 2012-2013

No comments:

Post a Comment