Tata Cara Sholat Nabi Sholallahu Alaihi Wa sallam

Pertanyaan:

Semoga Allah memberikan manfaat dengan ilmu anda, apakah kami boleh mendapatkan ringkasan yang mudah

tanpa disertai dengan banyak perbedaan pendapat dan tanpa banyak pernyataan dari para ulama agar dipahami kaum muslimin awam laki-laki dan wanita

karena sebagian mereka masih bodoh tentang sifat sholat nabi sholallahu alaihi wasallam sementara nabi sholallahu alaihi wasallam menyuruh kita: "sholatlah kalian seperti melihat aku sholat"

sementara kami melihat banyak kesalahan dan penyimpangan, semoga dengan taufik Allah bermanfaat bagi para hamba-Nya

Jawaban Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah:

Sholat merupakan salah satu rukun Islam yang paling agung setelah dua syahadat, wajib bagi setiap individu untuk menjaga sholatnya secara sempurna, karena ia tiang Islam, 

bersadarkan ucapan nabi sholallhu alaihi wa sallam:"pokok urusan Islam dan tiangnya adalah sholat",

sungguh nabi sholallahu alaihi wa ala alihi wasallam mengajarkan kepada para sahabatnya sifat sholat secara teori dan praktek, 

secara teori, seperti ucapan beliau kepada laki-laki yang sholatnya tanpa tu'maninah (lebih cepat dari batas normal):"jika kamu akan melakukan sholat maka sempurnakan wudu, lalu menghadap kiblat dan bertakbirlah..." sampai akhir ucapan beliau,

secara praktek, orang-orang yang datang dan ikut sholat bersama rasulullah sholallahu alaihi wa alihi wasallam lalu beliau bersabda:"sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku praktek sholat"

orang yang akan sholat itu suci dari hadas besar, hadas kecil dan najis, kemudian menghadap kiblat, bertakbir dengan mengangkat kedua tangan lurus dengan kedua bahunya atau sampai lurus dengan ujung kedua telinganya bersamaan dengan takbir (Allahu Akbar) atau setelah takbir atau sebelum takbir, ketiga cara tersebut boleh,

lalu meletakkan tangan kanannya di atas dzira tangan kirinya (dzira:ujung jari tengah sampai siku),

membaca doa iftitah:

اللهم باعد بيني وبين خطاياي كما باعدت بين المشرق والمغرب، اللهم نقني من خطاياي كما ينقى الثوب الابيض من الدنس، اللهم اغسلني من خطاياي بالماء والثلج والبرد

attau doa lain:

سبحانك اللهم وبحمدك وتبارك اسمك وتعالى جدك ولا إله غيرك

Subhanakallahumma wabihamdika watabarokasmuka wataala jadduka wala ilaha ghoiruka

artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan pujian-Mu, Maha Suci nama-Mu dan Maha Tinggi keagungan- Mu, tiada tuhan selain Engkau"

Dilanjutkan dengan membaca ta'awudz

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم

Diikuti membaca al fatihah diawali dengan basamalah. Setiap ayat memiliki tanda berhenti seperti itulah anda berhenti di setiap selesai ayat, dilanjutkan membaca ayat Alqur'an yang mudah, pada sholat subuh bisa dengan bacaan Surat yang panjang (tiwal al mufassal), pada sholat maghrib dengan bacaan surat pendek (qisar al mufassal), dibolehkan bacaan panjang pada sholat maghrib namun terkadang saja,

sebagaimana yang dipraktekkan nabi sholallahu alaihi wa alihi wasallam, adapun untuk sholat duhur, asar dan isya dengan bacaan pertengahan (wasatan), dilanjutkan mengangkat dua tangan sambil mengucapkan takbir lalu ruku' dengan meletakkan dua telapak tangan pada lutut dengan meregangkan jari-jari, sejajar,

kepalanya rata dengan punggungnya (tidak keatas/tidak kebawah), lalu mengucapkan do'a:

سبحان ربي العظيم 

 Sebanyak tiga ulangan atau lebih

atau do'a:

سبحانك اللهم ربنا وبحمدك اللهم اغفرلي

atau do'a yang lain:

سبوح قدوس رب الملائكة والروح

Dilanjutkan mengangkat kepala dan tangannya seperti mengangkat saat akan ruku kemudian bagi imam membaca:

سمع الله لمن حمده


sementara bagi makmum diganti dengan membaca doa :

ربنا ولك الحمد حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه ملء السماء وملء الارض وملء ماشئت من شيء بعد

dilanjutkan turun untuk sujud, diawali dengan dua lutut kemudian telapak tangan, kening dan hidung, lalu membaca:

سبحان ربي الأعلى

sebanyak tiga ulangan atau lebih sesuai selera

atau 

membaca doa lain:

سبحانك اللهم  ربنا وبحمدك اللهم اغفرلي

atau:

سبوح قدوس رب الملائكة والروح

Lalu berdoa sesuai keinginan, memperbanyak doa saat sujud dalam rangka mengikuti perintah nabi sholallahu alaihi wa alihi wa sallam: "adapun saat ruku agungkanlah rabb, dan saat sujud perbanyaklah do'a karena berpeluang besar do'a kalian dikabulkan"

Saat sujud tidak dibolehkan mengangkat dua tangan. Selesai sujud kemudian bangkit untuk duduk diantara dua sujud dengan posisi kaki kiri iftiros (menjadi alas pantat saat duduk) dan posisi kaki kanan tegak, maksud kaki disini yaitu telapak kaki bukan tungkai dan paha, ditegakkan telapak kaki kanan dan duduk diatas kaki kiri sambil membaca do'a:

رب اغفرلي رب اغفرلي رب اغفرلي وارحمني وعافني واهدني واجبرني

Dilanjutkan sujud kedua seperti sujud pertama. Kemudian bangkit berdiri untuk rokaat kedua dan mempraktekkan seperti rokaat pertama kecuali istiftah, maka bacaan istiftah tidak dibaca pada rokaat kedua.

Adapun bacaan ta'awudz terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Sebagian berpendapat: "setiap berdiri untuk tiap rokaat membaca ta'awudz", sebagian ulama lain berpendapat:"cukup ta'awudz di rokaat pertama saja"

Selanjutnya jika sholatnya dua rokaat maka pada rokaat kedua duduk untuk tashahud dan jika tiga atau empat rokaat maka setelah tasahud awal di rokaat kedua selesai dilanjutkan dengan sisa rokaat yang ada, hanya saja lebih pendek waktu berdirinya yaitu cukup membaca surat al fatihah.

Bacaan tasyahud awal berhenti pada saat membaca:

واشهد ان محمدا عبده ورسوله

Adapun bacaan tasyahud akhir tidak berhenti sampai bacaan ini karena nabi sholallahu alaihi wa alihi wasallam tatkala menyebutkan tasyahud akhir beliau bersabda:"lalu jadikanlah akhir bacaan tasyahud dengan doa sesuai yang kalian inginkan"

Walaupun sisa dari tasyahud akhir lebih dari setengah atau satu jam lamanya anda duduk berdoa kepada Allah azza wajalla maka tidak terlarang, kecuali sebagai imam maka tidak boleh berlama-lamaan memberatkan para makmum,

dilanjutkan dengan salam kepala ke arah kanan membaca:

السلام عليكم ورحمة الله 

dan ke arah kiri membaca:

السلام عليكم ورحمة الله

Inilah ringkasan yang kami ketahui tengang sifat sholat berdasarkan riwayat dari nabi sholallahu alaihi wa alihi wa sallam.


Referensi:

https://binothaimeen.net/content/539

Malang, Senin 12 Syawal 1442/24 Mei 2021


Akhukum fillah

Dodi Iskandar

No comments:

Post a Comment