Harta dan waktu yang kekal

مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ بَاقٍۗ 

"Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal" (An Nahl:96).

Ayat yang suci diatas mengajarkan kita untuk memiliki sifat dermawan.  Kedermawanan tersebut tidak selamanya identik dengan mengeluarkan harta yang kita miliki untuk di jalan Allah. Harta yang kita belanjakan di jalan Allah itu kekal, meliputi zakat, sedekah dan hadiah. Selain harta, kita juga dapat mendonasikan waktu kita untuk orang lain selama dipakai di jalan yang Allah ridoi. 

Ketika seseorang memfasilitaskan waktunya untuk mengajarkan orang lain 1-2 jam setiap pekan tentang ilmu syar'i atau ilmu alat yang dapat mempermudah untuk memahami ilmu para ulama maka yakinilah waktu tersebut akan kekal di sisi Allah Ta'ala.

Sadarilah, sedekah waktu yang kita hibahkan kepada orang yang kita ajarkan menjadi abadi di sisi Allah. Sebagaimana abadinya sedekah harta di jalan Allah. Karena kata ما dalam ayat tersebut bersifat umun. Apapun yang diinfakkan di jalan Allah pasti abadi.

Semoga pelajaran ini semakin menambah semangat kita dalam berbagi ilmu, terlebih lagi ilmu yang berkaitan erat dengan ilmu syar'i, tauhid, aqidah, fikih, tazkiyatun nafs, akhlak, nahwu shorf dan lain sebagainya.

Harta yang kita miliki akan musnah. Ilmu yang kita punya akan ikut bersama jasad kita yang mati. Kecuali kita belanjakan di jalan Allah, maka keduanya akan abadi.

Malang, Ahad 18 Jumadis tsani 1442/24 Januari 2021

Al faqir ilallah

Abu Aisyah Dodi Iskandar

No comments:

Post a Comment