Pengaruh Laa ilaaha illallah (Sesi 2)

Keempat, terwujudnya ketenangan individu dan kestabilan akal bagi orang yang mengucapkan laa ilaaha illallah dan mengamalkan konsekwensinya, sebab orang yang hanya menyembah satu tuhan saja, ia mengetahui keinginan dan keridoan-Nya sehingga ia mampu melakukannya.

Berbeda dengan orang yang menyembah banyak tuhan, masing-masing memiliki keinginan yang tidak sama dengan yang lainnya, tiap sesembahan mengatur dengan cara yang berbeda. Orang yang musyrik itu hidupnya gelisah dan akalnya labil.

Allah Ta'ala mengatakan:

ءارباب متفرقون خير ام الله الواحد القهار

"Apakah tuhan-tuhan yang banyak itu lebih baik daripada tuhan yang satu yang Maha perkasa?" (Yusuf:39).

Dan Allah Subhanahu Juga mengatakan:

ضرب الله مثلا فيه شركآء متشاكسون ورجلا سلما لرجل هل يستويان مثلا

"Allah memberikan perumpamaan seorang laki-laki yang dimiliki banyak majikan yang berselisih dan seorang laki-laki yang hanya dimiliki satu majikan, apakah keduanya sama?" Az zumar:29).

Imam ibnul Qoyyim mengomentari ayat tersebut "ini adalah permisalan dari Allah, yaitu musyrik dan muwahid. Kedudukan seorang musyrik itu seperti dimiliki oleh sekumpulan majikan yang berselisih, tidak satu kemauan, dan saling memperebutkan, dan seorang laki-laki musyrik yang diperebutkan adalah seburuk-buruk makhluk".

Musyrik itu adalah orang yang menyembah banyak tuhan yang berbeda-beda , digambarkan seperti dimiliki banyak majikan yang saling memperebutkan pelayanan dari orang terserbut dan ia tidak akan mungkin dapat memenuhi semua keinginan majikannnya. 

Adapun seorang muwahid itu diilustrasikan seperti orang yang hanya memiliki satu majikan saja. Ia berserah diri kepadanya dan mengetahui keinginannya serta tahu cara untuk mendapatkan keridoannya. Sehingga ia terbebas dari berbagai macam kebencian, bahkan ia patuh kepada majikannya tanpa membangkangnya. Ia mendapatkan kepedulian, kasih sayang, rasa kasihan, diperlakukan baik dan diperhatikan apa yang bermanfaat untuknya dari majikannya. 

Apakah permisalan dua hamba satu musyrik dan seorang muwahid ini sama?

Kelima, orang yang mengamalkan laa ilaaha illallah akan menempati tempat yang mulia dan tinggi di dunia dan di akhirat.

Allah Ta'ala berfirman:

حنفآء لله غير مشركين به ومن يشرك بالله فكانما خر من السمآء فتخطفه الطير او تهوي به الريح في مكان سحيق

"berlaku luruslah dan jangan berbuat syirik kepada Allah, orang musyrik itu seperti orang yang jatuh dari langit kemudian disambar burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh terpencil" (Al Hajj:31).

Ayat ini menunjukkan bahwa sesungguhnya tauhid itu di atas dan meninggi, sedangkan syirik itu turun, hina dan jatuh.

Berkata Al Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah:"iman dan tauhid itu digambarkan di tempat yang tinggi, luas dan terhormat di langit, langit tempat naik dan turun. Sesuatu dapat turun menuju bumi dan dari bumi dapat naik ke langit. 

Digambarkan orang yang meninggalkan iman dan tauhid seperti jatuh dari langit ke tempat yang paling rendah, terjepit dengan keras, mengalami rasa sakit bertubi-tubi, setelah itu burung menyambarnya dan merobek anggota tubuhnya, kemudian para syetan yang Allah kirim, menikmati setiap sobekan tubuhnya dan iapun kesakitan meraung, berteriak, gelisah dan membawanya ke suatu tempat yang membinasakannya dan akhirnya angin menerbangkannya ke tempat yang jauh, melalui angin Allah menjatuhkan orang musyrik itu dan memindahkan dengan melemparkannya ke tempat yang paling bawah dan paling jauh dari langit".

Keenam, terjaga darah, harta dan kehormatannya. Berdasarkan sabda nabi sholallahu alaihi wasallam: "aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mau mengucapkan laa ilaaha illallah, jika mereka mau mengucapkannya maka harta dan darah mereka terjaga dariku, kecuali dengan hak"

Ucapan nabi dengan hak maksudnya adalah jika ia telah mengucapkan laa ilaaha illallah namun tidak mampu menegakkan hak laa ilaaha illallah. Hak laa ilaah illaah yaitu mempraktekan konsekwensi tauhid dan menjauhi syirik serta menegakkan rukun Islam. Jika mereka tidak melaksanakan hak laa ilaaha illallah maka harta dan darah mereka tidak terjaga. 

Sebab mereka melakukan keesyirikan yang mengeluarkan dari Islam dan mengabaikan rukun Islam, bahkan mereka akan dihukum bunuh oleh penguasa yang berwenang, harta mereka akan diambil dan dianggap sebagai ghonimah yang dipergunakan untuk kepentingan kaum muslimin. Sebagaimana hal tersebut telah dipraktekan oleh nabi dan para khalifahnya.

Maka dengan demikian, kalimat laa ilaaha illallah memiliki dampak yang sangat besar bagi individu, masyarakat dalam urusan ibadah, muamalah, adab dan akhlak.

Dan kepada Allahlah memohon taufik, semoga Allah berikan kesejahterakan dan keselamatkan kepada nabi kita, keluarganya dan seluruh sahabatnya.

Referensi:
Maknaa Laa ilaaha illallah, wa muqtadooha, wa atsaaruhaa fil fardi wal mujtama'i. Syaikh Prof.Dr. Soleh Al Fauzan.Hal 59-62

Pontianak, Sabtu 28 Syawal 1441/ 20 Juni 2020

Akhukum Abu Aisyah Dodi Iskandar

No comments:

Post a Comment