Pengaruh Laa ilaaha illallah (Sesi 1)

Pengaruh Laa ilaaha illallah (Sesi 1)

Jika kalimat laa ilaaha illallah diucapkan dengan jujur, ikhlas, dan dengan diamalkan konsekwensinya secara lahir dan batin maka akan mendatangkan efek positif yang luar biasa bagi individu dan masyarakat di antaranya:

Pertama, persatuan dengan dasar kalimat laa ilaaha illallah akan melahirkan persatuan kaum muslimin dan kemenangan Islam atas musuh-musuhnya. Karena menganut agama dan akidah yang sama, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman:

واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تفرقوا

"Dan berpegang teguhlah kalian dengan tali Allah (kalimat laa ilaaha illallah) semuanya, dan janganlah berpecah belah" (Al Imron:103).

Akidah kaum muslimin tidak boleh berbeda-beda. Semuanya harus berakidah salaf, akidah yang nabi dan para sahabat berada di atasnya. Allah melarang kaum muslimin berakidah yang berbeda dengan mereka.

Dan Allah jalla jalaluh juga menyebutkan:

هو الذي ايدك بنصره وبالمؤمنين والف بين قلوبهم لو انفقت ما في الارض جميعا مآ الفت بين قلوبهم

"Dialah Allah yang menguatkan engkau dengan pertolongannya. Dan kaum mukminin, Allah menyatukan hati-hati mereka, seandainya engkau menginfakkan semua apa yang ada di bumi, engkau tidak dapat menyatukan hati-hati mereka" (Al Anfaal:62-63).

Perbedaan akidah akan menyebabkan perpecahan, perselisihan dan penyimpangan. Sebagaimana Allah Ta'ala sebutkan:

إن الذين فرقوا دينهم وكانوا شيعا لست منهم في شيء

"sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama mereka dan menjadi beberapa golongan, bukan tanggung jawabmu atas mereka sedikitpun" (Al An'am:159).

فتقطعوا امرهم بينهم زبرا كل حزب بما لديهم فرحون

"maka mereka memecah belah urusan agama di antara mereka menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok bangga dengan apa yang ada pada mereka" (Al Mu'minun:53).

Selain dengan akidah,  keimanan dan tauhid yang terkandung dalam makna laa ilaaha illallah, manusia tidak akan bersatu. Dan telah diketahui bagaimana kondisi masyarakat arab sebelum dan sesudah mengenal akidah Islam.

*Sangat kontras, dahulu mereka berbangga-bangga saling mengunggulkan kelompok sukunya. Dan setelah mengenal akidah salaf, akidah Islam, mereka bersatu di bawah negara Islam. 

*Para sahabat nabi dari berbagai suku dan ras dapat bersatu. Bahkan Islam sampai ke negeri-negeri di luar madinah dan mekah seperti mesir, irak, palestina, rusia, eropa dan sampai ke asia tenggara, termasuk Indonesia.

Kedua, terciptanya rasa keamanan dan ketenangan pada masyarakat yang bertauhid. Mereka mengamalkan konsekwensi laa ilaaha illallah, sebab tiap individu mengambil yang Allah halalkan dan meninggalkan apa yang Allah haramkan sebagai wujud nyata dalam memenuhi tuntutan tauhid. Dengan sebab mengamalkan konsekwensi tauhid, Allah memberikan kemampuan kepada mereka sehingga mampu membersihkan dari pelanggaran, kezoliman dan permusuhan dan hal ini akan mewujudkan taawun (solidaritas saling membantu), cinta, dan loyalitas karena mereka mempraktekan ayat:

إنما المؤمنون إخوة

"sesungguhnya orang-orang mu'min itu bersaudara" (Al Hujurot:10).

Nampak jelas, bangsa arab sebelum beragama dengan kalimat laa ilaaha illallah, dahulu mereka saling memusuhi, menyimpang, saling membanggakan kelompoknya, membunuh, merampas, menyerobot, dan setelah bertauhid mereka bersaudara dan saling cinta. Sebagaimana Allah Ta'ala sebutkan:

محمد رسول الله والذين معه اشداء على الكفار رحمآء بينهم

"Muhammad adalah utusan Allah, orang-orang yang hidup bersamanya memiliki karakter keras kepada orang-orang kafir dan penyayang kepada sesama mereka (kaum muslimin)" (Al Fath:29).

Dan juga Allah Ta'ala berfirman:

واذكروا نعمت الله عليكم إذ كنتم اعدآء فالف بين قلوبكم فاصبحتم بنعمته إخوانا

"Dan ingatlah nikmat dari Allah atas kalian, dahulu kalian bermusuhan kemudian Allah satukan hati-hati kalian, maka dengan nikmat tersebut kalian menjadi bersaudara" (Al Imron:103).

Ketiga, terciptanya kepemimpinan di muka bumi, kesucian dan kekuatan agama yang dapat mengakomodasi dan merangkul berbagai macam cara berfikir dan bernegara yang berbeda-beda.

Allah Ta'ala menyebutkan dalam ayat-Nya:

وعد الله الذين ءامنوا منكم وعملوا الصالحات ليستخلفنهم في الارض كما استخلف الذين من قبلهم وليمكنن لهم دينهم الذي ارتضى لهم وليبدلنهم من بعد خوفهم امنا. يعبدونني لايشركون بي شيئا

"Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal soleh, pasti akan memberikan kekuasaan kepada mereka di muka bumi sebagaimana Allah telah memberikannya kepada orang-orang sebelum kalian dan akan meneguhkan bagi kalian agama Islam yang telah Allah ridoi untuk kalian serta benar-benar akan mengubah rasa takut kalian menjadi rasa aman. Mereka hanya menyembahku dan tidak mempersekutukan aku dengan sesuatu apapun" (An nur:55).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan syarat, tercapainya keinginan yang tinggi (kepemimpinan dan keamanan) yaitu hanya beribadah kepadanya dan tidak berbuat syirik yang merepresentasikan makna dan konsekwensi laa ilaaha illallah.

Referensi:
Maknaa Laa ilaaha illallah, wa muqtadooha, wa atsaaruhaa fil fardi wal mujtama'i. Syaikh Prof.Dr. Soleh Al Fauzan.Hal 56-59

Pontianak, Sabtu 28 Syawal 1441/ 20 Juni 2020

Akhukum Abu Aisyah Dodi Iskandar

No comments:

Post a Comment