Ghosob

Arti ghosob secara bahasa yaitu mengambil sesuatu secara zolim. Menurut pengertian syariat, ghosob adalah menguasai sesuatu yang  bukan haknya secara zolim dan melanggar tanpa hak. Hukumnya haram berdasarkan ijma kaum muslimin.

Dalilnya yaitu firman Allah Ta'ala:

ولاتاكلوا اموالكم بينكم بالباطل

"janganlah kalian memakan harta-harta diantara kalian dengan cara batil" (Al Baqoroh:188).

Dan sabda nabi sholallahu alaihi wasallam:

لايحل مال امرئ مسلم إلا بطيب نفسه

"Tidak halal harta seorang muslim kecuali atas dasar kerelaannya" (HR Ahmad no.72/5, Ad daruqutni no.26/3, disahihkan al-Albani dalam al Irwaa).

Dan berdasarkan hadist lain:

من انقطع شبرا من الارض ظلما طوقه يوم القيامة من سبع ارضين

"Barangsiapa merampas satu jengkal lahan secara zolim maka akan dikalungkan padanya di hari kiamat tujuh lapis bumi" (HR Bukhari no.2452-2453, Muslim no.1610).

Wajib setiap pelaku kezoliman kepada saudaranya untuk bertaubat kepada Allah dan minta dihalalkan serta meminta maaf darinya di dunia. Nabi sholallahu alaihi wasallam bersabda:

من كانت له مظلمة لاخيه من عرضه او شيء فليتحلله منه اليوم قبل الا يكون دينار ولا درهم، إن كان له عمل صالح اخذ منه بقدر مظلمته، وإن لم يكن له حسنات اخذ من سيئات صاحبه، فحمل عليه

"siapa saja melakukan kezoliman kepada saudaranya yang berkaitan dengan kehormatan atau sesuatu darinya maka hendaknya minta dihalalkan sebelum datangnya hari yang mana dinar dan dirham tidak berguna, jika ia memiliki amal soleh maka akan diambil  pahalanya (untuk dipindahkan kepada pihak yang terzolimi) sesuai kadar kezolimannya dan jika ia tidak memiliki kebaikan yang banyak maka diambil dosanya (dari pihak yang terzolimi) lalu dipindahkan kepada pihak yang menzolimi" [HR Bukhari no.2449].

Referensi:
Al fikhul Muyassar fii dauil kitabi wasunnah. Hal 253

Pontianak, Ahad 7 Dzulqodah 1441/ 28 Juni 2020

Akhukum Fillah

Abu Aisyah Dodi Iskandar

No comments:

Post a Comment