Ketika seseorang sakit, ia akan mendatangi dokter, tidak mendatangi insinyur, dan dokternya pun sesuai dengan sakit yang diderita, bukan asal dokter dan ia pun akan mencari yang spesialis dari sekian banyak dokter...
Ketika seseorang mencari pasangan hidup, maka ia pun betul-betul memilih calon yang baik...
Ketika seseorang mencari barang, ia pun akan selektif dalam memilih...
Dan seterusnya, memilih, melihat-lihat dan selektif sesuatu yang wajar bahkan ia dituntut ketika untuk sebuah kebaikan...
Tetapi aneh tapi nyata dalam perkara Din (agama), banyak diantara kita yang tidak selektif mencari guru, padahal orang-orang terdahulu sangat selektif mencari guru...
Ibnu Sirin -rahimahullah- berkata :
إن هذا العلم دين ، فانظروا عمن تأخذون دينكم
"Sesungguhnya ilmu ini adalah bagian dari agama, maka lihatlah (perhatikanlah) darimana kalian mengambil agama kalian".*_
[Di keluarkan oleh Muslim dalam mukadimah shahihnya : 1/14]
As Syaikh Ibnu Utsaimin - rahimahullah - berkata :
التلميذ محتاج إلى الأستاذ من الناحية العلمية و الناحية العملية، لهذا كان لزاما عليه أن يحرص غاية الحرص على انتقاء الأساتذة الذين عرفوا بالعلم و عرفوا بالأمانة و الدين، و عرفوا بالمنهج السليم و التوجه الصحيح، حتى يتلقى من علمهم أولا ثم من منهجهم ثانيا
"Seorang murid butuh terhadap GURU dari sisi ilmiyah dan amaliyahnya, oleh karenanya wajib atasnya betul-betul semangat untuk selektif dalam memilih asatidzah (ustadz-ustadz/guru-guru), yang dikenal ilmunya, dikenal amanah dan din-nya, serta dikenal akan manhajnya yang lurus dan tawajjuhnya yang benar, sehingga pertama bisa mengambil dari ilmu mereka, kemudian yang kedua bisa mengambil manhaj mereka".*_ (Syarah qaul ibni Sirin : 107).
Kita harus selektif memilih guru, agar bisa membimbing kita untuk memahami Islam dengan benar.
Ambil Pemahaman Islam dari Ahlussunnah.
Tidak dari khawarij yang mudah mengkafir-kafirkan kaum muslimin, yang berujung kepada pengeboman.
Bukan dari syi'ah.
Bukan dari mu'tazilah para pengagung akal.
Bukan dari murji'ah, dst.
Semoga Allah selalu membimbing kita, آمين ...
Akhukum : Abu Ya'la Kurnaedi
No comments:
Post a Comment