Para Mantan Budak yang Menjadi Pemimpin Agama!

(Hanya dengan ILMU & KESHALIHAN, Allah azza wa jalla mengangkat derajat mereka di dunia)

Walid bin Muhammad Al-Muwaqqary meriwayatkan dari Az-Zuhri bahwa dia bertutur:

Ketika aku menemui (Khalifah) Abdul Malik bin Marwan, dia berkata: "Dari mana engkau gerangan wahai Zuhri ?"
Aku menjawab: "Mekkah."

Dia berkata: "Siapa yang menjadi pemuka di sana?"
Aku menjawab: "Atha' bin Abi Rabah."

Dia berkata: "Dia itu orang arab atau dari kalangan mantan budak?"
Aku menjawab: "Dari kalangan mantan budak."

Dia berkata: "Kenapa dia bisa menjadi terdepan?"
Aku menjawab: "Dia memiliki keshalihan dan ilmu riwayat."
Dia berkata: "Sesungguhnya orang yang shalih dan 'alim benar-benar pantas untuk memimpin di sana."

Dia berkata: "Lalu siapa yg menjadi pemuka di Yaman?"
Aku menjawab: "Thawus bin Kaisan."

Dia berkata: "Dia itu orang arab atau dari kalangan mantan budak?"
Aku menjawab: "Dari kalangan mantan budak."

Dia berkata: "Kenapa dia bisa menjadi terdepan?"
Aku menjawab: "Sama seperti Atha'."
Dia berkata: "Kalau begitu benar-benar pantas."

Dia berkata: "Lalu siapakah yg menjadi pemuka di Mesir?"
Aku menjawab: "Yazid bin Abi Habib."

Dia berkata: "Dia itu orang arab atau dari kalangan mantan budak?"
Aku menjawab: "Dari kalangan mantan budak."

Dia berkata: "Kalau di Syam?"
Aku menjawab: "Makhul."

Dia berkata: "Dia itu orang arab atau dari kalangan mantan budak?"
Aku menjawab: "Dari kalangan mantan budak. Dia dimerdekakan oleh seorang wanita dari Hudzail."

Dia berkata: "Kalau di Al-Jazirah?"
Aku menjawab: "Maimun bin Mihran."

Dia berkata: "Dia itu orang arab atau dari kalangan mantan budak?"
Aku menjawab: "Dari kalangan mantan budak."

Dia berkata: "Kalau di Khurasan?"
Aku menjawab: "Adh-Dhahhak bin Muzahim."

Dia berkata: "Dia itu orang arab atau dari kalangan mantan budak?"
Aku menjawab: "Dari kalangan mantan budak."

Dia berkata: "Kalau di Bashrah?"
Aku menjawab: "Hasan Al-Bashri."

Dia berkata: "Dia itu orang arab atau dari kalangan mantan budak?"
Aku menjawab: "Dari kalangan mantan budak."

Dia berkata: "Wah. Kalau di Kufah?"
Aku menjawab: "Ibrahim An-Nakha'i."

Dia berkata: "Dia itu orang arab atau dari kalangan mantan budak?"
Aku menjawab: "Dari kalangan mantan budak."

Dia berkata: "Wahai Zuhri, demi Allah kalangan mantan budak akan memimpin orang-orang arab di negeri ini. Sehingga mereka berpidato di atas mimbar-mimbar sementara orang-orang arab di bawah."

Aku berkata: "Wahai Amirul Mukminin, ini adalah agama. Barangsiapa yg menjaganya akan memimpin dan barang siapa yang melalaikannya akan jatuh."

Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Al-Mani' _rahimahullah_ berkata mengomentari kisah ini:

"Perhatikanlah kisah menakjubkan ini. Perhatikanlah bagaimana menghafal agama dan memahaminya mengangkat para pemuka tersebut menjulang tinggi hingga melampaui orang yang lebih tinggi nasabnya dari mereka!
Semoga Anda bisa bersungguh-sungguh dan berusaha keras menghafal ilmu agama yang menjadi sebab kebahagiaan di dunia dan di akhirat bagi yang mengamalkannya."

[Dari kitab: Irsyadut Thullab Ila Fadhilatil Ilmi Wal Amal Wal Adab]

Semoga Bermanfaat ! Baarakallahufiykum..

(Al-Akh Abu Umar Andri Maadsa)

No comments:

Post a Comment