Tips Ke-8 Mendapatkan Keturunan Soleh

Teladan yang Baik

Salah satu pilar yang penting dalam mendidik anak adalah hendaknya orang tua menjadi teladan bagi anak-anaknya.

Ketika dia memerintah anaknya dalam kebaikan hendaknya dia lebih dulu melakukannya, dan jika dia melarang anaknya dari kejahatan, ia terlebih dahulu menjauhi larangan tersebut.

Maka hendaknya perintah dan perbuatan orang tua di hadapan anaknya bersesuaian, agar anak dengan mudah dapat menerima bimbingan dan nasihat dari orang tuanya.

Allah ta'ala berfirman ketika menegur Bani Israil,

أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتٰبَ  ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ (البقرة:٤٤)

“Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab (Taurat)? Tidakkah kamu mengerti?” (al-Baqarah:44)

Allah ta'ala berfirman tentang perkataan Nabi Syu'aib kepada kaumnya,

وَمَآ أُرِيدُ أَنْ أُخَالِفَكُمْ إِلٰى مَآ أَنْهٰىكُمْ عَنْهُ (هود:٨٨)

“Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya.” (Hud:88)

Allah ta'ala juga berfirman,

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ (٢) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ (٣)

“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?, (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (ash-Shaff:2-3)

Para 'Ulama menyebutkan bahwa orang tua dalam memberi arahan dengan perilaku itu lebih mudah diterima oleh anak dibandingkan memberi arahan dengan ucapan.

Ini adalah seperangkat pilar sederhana yang digunakan dalam mendidik dan mendisiplinkan anak-anak, sehingga seorang muslim tahu bahwa dengan merawat pilar-pilar ini dan menerapkannya, ia akan menjadi orang pertama yang memetik buah dari pendidikan terhadap anak-anaknya semasa hidup dan setelah kematiannya.

Ketika ia hidup, anaknya akan menjadi anak yang shalih, berbuat baik kepada kedua orang tuanya, menjaga hak-hak nya dan menjauhi larangannya. Karena Islam telah berhasil mendidiknya, Islam telah menyuruh dan menganjurkan untuk berbakti kepada kedua orang tuanya.

Adapun setelah kematiannya, anak akan berusaha untuk mendoakan kedua orang tuanya. Rasulullah ﷺ bersabda,

إذا ماتَ ابنُ آدمَ انقطعَ عمَلُهُ إلا مِن ثلاثٍ : صدقَةٍ جاريةٍ، وعِلمٍ يُنْتفَعُ به، ووَلدٍ صالحٍ يَدعُو لَه

“Jika anak adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakannya" (HR Muslim No.1631).

Sungguh permasalahan ini wajib untuk diperhatikan, yaitu: (mendidik anak-anak) adalah masalah besar dan agung, setiap orang tua harus memberikan porsi yang besar, karena kerusakan pada anak-anak pada umumnya disebabkan oleh kelalaian orang tuanya.

Al-'Allamah Ibnul Qayyim mengatakan: “Siapa pun yang mengabaikan pendidikan anaknya dalam melakukan apa yang bermanfaat baginya serta meninggalkannya begitu saja, maka sungguh ia telah merugikan anak-anaknya. Kebanyakan kerusakan yang terjadi pada anak-anak disebabkan kelalaian orang tua dan tidak mengajarkan anaknya kewajiban-kewajiban dalam agama serta sunnah-sunnah Rasulullah ﷺ. (Sahih Bukhari No.5534).

Dalam hal ini terdapat perkara penting yang harus diingat oleh orang tua yaitu dengan memperhatikan sebab-sebab dan pilar-pilar dalam mendidik anak-anaknya, ia juga harus menyerahkan urusannya kepada Allah, bertawakkal kepada-Nya, dan tidak benyandarkan sebab-sebab itu kepada dirinya, tetapi ia menyerahkan segala urusannya dan bertawakkal kepada Allah saja dalam mendidik anak-anaknya dan menjaga mereka sebagaimana Allah menjaga hamba-hambanya yang shalih.

Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah berkata: “Saya tidak berpikir ada orang yang bertaqwa kepada Allah dalam mendidik anak-anaknya dan menempuh cara dengan cara yang disyari'atkan dalam membimbing mereka, kecuali Allah subhanahu wa ta'ala akan memberi petunjuk kepada anak-anaknya (Fatawa Nuurun Ala'  Darbi No. 2/24).

Aku memohon kepada Allah agar menolong kita semua dalam mendidik dan membimbing anak-anak kita ke jalan yang benar, menjaga mereka dan melindungi mereka dari fitnah yang tampak maupun tersembunyi, serta menjadikan mereka orang-orang yang mendapatkan petunjuk, tidak sesat dan tidak menyesatkan.

Allah lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan Doa.

Semoga shalawat dan salam selalu terlimpakan kepada Nabi Muhammad ﷺ beserta keluarga dan para sahabatnya.

Referensi:
Rokaaiz fii tarbiyatil abna. Syaikh Prof. Dr. Abdurrazak bin Abdul Muhsin Al Abbad. Hal 21-24

Pontianak, 15 Jumadil Ula 1441/11 Januari 2020

Akhukum
Ghulam Rabbani Ramadhan
Mahasiswa Tingkat I S-1 Pend. Agama Islam UMP

Muroja'ah:
Abu Aisyah Dodi Iskandar
Mahasiswa S-3 Ilmu Pertanian Konsentrasi Kimia Tanah Untan

No comments:

Post a Comment