Tips ke-6 Meraih Keturunan yang Sholeh

Memberikan Nasihat dan Arahan

Diantaranya juga pilar-pilar yang agung dalam mendidik anak yakni terus-menerus memberikan nasihat dan arahan kepada anak terutama dalam perkara-perkara yang penting dan akhlak yang mulia.

Pelajaran pertama yang harus diberikan kepada anak yaitu pelajaran tentang keyakinan dalam agama (aqidah), kewajiban islam dan rukun islam, serta seluruh perintah syariat. Selain itu, orang tua juga harus melakukan pencegahan dan peringatan kepada anak dimulai dengan peringatan tentang perbuatan dosa-dosa besar dan semua larangan dalam syariat.

Semua perkara ini harus ada dan merupakan bagian yang paling besar dari pengarahan dan nasihat untuk anak. Selanjutnya orang tua memperhatikan perkara-perkara dan hal-hal yang baik untuk anak dalam urusan dunia seperti makan dan pakaian yang baik, serta urusan dunia lainnya.

Ada beberapa pesan yang membekas, bermanfaat dan mendidik yang telag Allah Ta'ala sebutkan di dalam Al-Qur'an, dari kisah Luqmanul Hakim tatkala beliau memberikan nasihat kepada anaknya yang terkandung di dalam Surah Luqman, sebagaimana Luqman memulai nasihat pertamanya dengan tauhid dan nasehat kedua dengan berbakti kepada kedua orang tua.

Setelah itu, beliau mengingatkan anaknya Allah 'Azza wa Jalla meliputi semua makhluk, dan Allah mengharuskan seorang hamba selalu merasa dalam pengawasan Allah 'Azza wa Jalla di semua akvitasnya. Pesan selanjutnya dari Luqman kepada anaknya yakni mendorong untuk menegakkan sholat yang merupakan amalan anggota badan yang paling agung.

Luqman menutup nasehatnya dengan mengingatkan anaknya tentang akhlak mulia dan perkara-perkara penting secara umum. Allah Ta'ala berfirman:

{وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ} (١٣)

{وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ} (١٤)

{وَإِن جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ} (١٥)

{يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِن تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُن فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ} (١٦)

{يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ} (١٧)

{وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ} (١٨)

{وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِن صَوْتِكَ ۚ إِنَّ أَنكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ} [لقمان : ١٣-١٩]

"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"


"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu"


"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan"

"Luqman berkata: "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui"

"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)"

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri"

"Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai" (Q. S. Luqman: 13-19)

Sungguh para Nabi dan orang-orang sholeh terdahulu mengikuti jalan ini, sebagaimana telah berlalu wasiat dari mereka yang bisa dijadikan teladan, dan Allah Jalla Jalaaluh telah menyebutkan (dalam Al-Quran) tentang Nabi Ibrohim dan Yunus 'Alaihumassalam, Allah Ta'ala berfirman:

{وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ لَكُمُ الدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ} (١٣٢) {أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَٰهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ} (١٣٣) [البقرة ]

"Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam"

"Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya" (Q.S. Al-Baqarah: 132-133).

Robbul'alamin memuji Nabi Ismail 'alaihissalam yang memerintahkan keluarganya untuk melaksanakan sholat dan menunaikan zakat, Allah Ta'ala berfirman:

{وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ....} [مريم : ٥٥]

"Dan ia menyuruh ahlinya (keluarga) untuk sholat dan menunaikan zakat.... (Q.S. Maryam: 55)

Dan Allah Ta'ala memerintahkan Nabi-Nya Muhammad ﷺ untuk menjaga dalam mengerjakan sholat dengan waktu yang ditentukan, dan juga memerintahkan keluarga Beliau dan menghimbau mereka untuk mengerjakan sholat, sebagaimana Firman Allah Ta'ala:

{وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا....} [طه : ١٣٢]

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya" (Q.S. Thaha: 132)

Hal-hal yang juga termasuk dalam mengarahkan dan menasehati anak yaitu orang tua menjauhkan anak-anaknya dari semua yang merusak akhlak dan agama mereka.

Contohnya: mendengarkan nyanyian (musik), sesuatu yang mendatangkan bahaya, alat-alat yang haram dan juga berhati-hati dari membawa anak pergi ke tempat bermain yang haram.

Allahu'alam


Referensi:

- Rokaaizu Fii Tarbiyatil Abnaai
Hal 16-18, Syaikh Prof. Dr. Abdurrazak bin Abdil Muhsin Al Abbad Al Badr.
- link: http://quran.ksu.edu.sa/index.php

11 jumadil ulla 1441 H/ 07 Januari 2020 M


Akhukum.
Abu Abdillah Auditya
Alumni S-1 Kimia FMIPA Untan


Muroja'ah:

Abu Aisyah Dodi Iskandar
Mahasiswa Program Doktor Ilmu Pertanian Untan

No comments:

Post a Comment