Arti
لا اله الا الله
Demikianlah para nabi, agama mereka satu, semuanya membawa misi yang sama yaitu tauhid meskipun syariat mereka berbeda seperti berbedanya ibu mereka.
Syariat dalam Taurot tidak ada dalam Injil, demikian juga syariat-syariat sebelumnya tidak terdapat dalam syariat Nabi Kita Muhammad sholallahu alaihi wasallam. Banyak aturan dalam syariat Nabi kita tidak ada dalam Taurat dan Injil.
Maka sungguh Allah telah banyak memberikan kemudahan dan keringanan atas umat ini. Allah Ta'ala menyatakan:
ويضع عنهم إصرهم والأغلال التي كانت عليهم
Dan Nabi alaihi sholatu wasallam bersabda:
بعثت بالحنفية السمحة
Maka Allah telah mengutus Nabi Muhammad sholallahu alaihi wasallam dengan membawa syariat yang mudah yang didalamnya, tidak ada hal yang memberatkan dan menyulitkan. Allah berfirman:
وماجعل عليكم في الدين من حرج
Dahulu pengikut syariat-syariat sebelumnya sebelum datangnya syariat nabi kita sholallahu alaihi wasallam tidak melakukan tayamum ketika tidak ada air, mereka menunda sholat-sholatnya dan mengumpulkannya sampai mendapatkan air, lalu mereka berwudu dan melakukan sholat sebanyak yang mereka tunda.
Setelah tayamum ada pada syariat nabi Muhammad maka siapa saja yang tidak mendapatkan air atau tidak mampu menggunakan air maka bertayamum dengan tanah dan langsung sholat (tidak perlu menundanya). Dan masih banyak kemudahan-kemudahan lainnya dalam syariat ini.
Dahulu setiap nabi diutus hanya khusus kepada kaumnya saja, sedangkan nabi Muhammad sholallahu alaihi wasallam diutus kepada seluruh umat, jin dan manusia, arab dan non arab, dan telah menjadikannya sebagai penutup para nabi.
Dahulu sebelum umat sebelum kita, mereka tidak melakukan sholat kecuali di tempat khusus atau di masjid-masjid.
Adapun dalam syariat muhammadiyah maka anda dapat sholat dimanapun (selama suci), di bumi Allah mana saja sholat bisa terlaksana, di padang pasir atau di tanah kosong. Sebagai mana sabda Nabi sholallahu alaihi wasallam:
جعلت لي الأرض مسجدا وطهورا
Referensi:
Al Qowadihu fil aqidah. Syaikh Bin baz. Hal 6-7
Pontianak, Rabu 22 Muharram 1441/22 September 2019
Akhukum..
Ghulam Rabbani Ramadhan
muroja'ah
Abu Aisyah Dodi Iskandar
No comments:
Post a Comment