Makanan Iman

Allah menyebut Al-Qur'an sebagai ruh untuk mengingatkan hambanya tentang hubungan erat antara iman dengan ruh. Dan ruh merupakan bagian penting badan manusia seperti jasad. Ketika jasad membutuhkan makanan untuk menjaga keberlangsungannya, maka demikian juga ruh. Sedangkan makanan bagi ruh adalah keimanan.



وَكَذَ ٰ⁠لِكَ أَوۡحَیۡنَاۤ إِلَیۡكَ رُوحࣰا مِّنۡ أَمۡرِنَاۚ مَا كُنتَ تَدۡرِی مَا ٱلۡكِتَـٰبُ وَلَا ٱلۡإِیمَـٰنُ وَلَـٰكِن جَعَلۡنَـٰهُ نُورࣰا نَّهۡدِی بِهِۦ مَن نَّشَاۤءُ مِنۡ عِبَادِنَاۚ وَإِنَّكَ لَتَهۡدِیۤ إِلَىٰ صِرَ ٰ⁠طࣲ مُّسۡتَقِیمࣲ



"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus."[Surat Asy-Syura : 52]



Al-Imam Ibnul Qoyyim رحمه الله memberikan penjelasan yang sangat bagus sekali tentang makanan iman.

Beliau berkata,



وأنفع الأغذية غذاء الإيمان

وأنفع الأدوية دواء القرآن

وكل منهما فيه الغذاء والدواء

(إغاثة اللهفان ٧٠/١)



"Hidangan yang paling bermanfaat adalah hidangan keimanan.

Dan obat yang paling mujarab adalah obat Al-Quran.

Serta pada setiap kedua hal tersebut terdapat hidangan dan obat.

(Ighâtsatul Lahafân 1/70)



Semoga bermanfaat



Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

No comments:

Post a Comment