Sesungguhnya Allah Ta'ala menyuruh kita untuk menjaga dzikir dan Allah memuji orang-orang yang senantiasa berdzikir serta menjanjikan pahala yang besar. Oleh sebab itu diperintahkan berdzikir secara mutlak (tanpa dibatasi waktu) dan bahkan setelah menunaikan berbagai macam ritual ibadah tetap diperintahkan untuk berdzikir. Allah Ta'ala berfirman:
فإذا قضيتم الصلواة فاذكروا الله قياما وقعودا وعلى جنوبكم
"Maka jika kalian telah menunaikan sholat maka tetaplah berdzikir kepada Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring." (An Nisa:103)
فإذا قضيتم مناسككم فاذكروا الله كذكركم ءابآءكم أوأشد ذكرا
"Maka apabila kalian telah menunaikan manasik maka tetaplah berdzikir kepada Allah seperti kalian menyebut-nyebut ayah-ayah kalian atau berdzikir sekuat-kuatnya." (Al Baqoroh:200)
Dan secara khusus Allah menyuruh untuk berdzikir saat menunaikan manasik haji. Firman Allah Ta'ala:
فإذا أفضتم من عرفات فاذكروا الله عند المشعر الحرام
"Maka jika kalian telah bertolak dari Arofah (meninggalkan wukuf tanggal 9 Dzulhijjah) maka tetaplah berdzikir kepada Allah saat berada di muzdalifah." (Al Baqoroh:203)
Dan Allah mensyariatkan penegakkan sholat untuk berdzikir kepada-Nya.
وأقم الصلوة لذكري
"Dan tegakkanlah sholat untuk mengingat-Ku." (Toha:14)
Dan Nabi Sholallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
أيام التشريق أيام أكل وشرب وذكر لله
"Hari-hari Tasyrik adalah hari diperbolehkan makan dan minum dan tetaplah berzikir kepada Allah." (HR Muslim No. 1141 dan Ahmad No. 75/5)
Dan Allah Ta'ala berfirman:
يأيها الذين ءامنوا اذكروا الله ذكرا كثيرا، وسبحوه بكرة وأصيلا
"Wahai orang-orang yang beriman berdzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah di waktu pagi dan petang." (Al Ahzab:41-42)
Dan terdapat ucapan zikir yang paling utama yaitu:
لا اله الا الله وحده لا شريك له
Hal tersebut sebagaimana dikabarkan dari Nabi Sholallahu Alaihi Wasallam:
خيرالدعاء دعاء عرفة، وخير ما قلت أنا والنبيون من قبلي:لااله الا الله وحده لاشريك له، له الملك وله الحمد، وهو على كل شي ء قدير
"Sebaik-baik doa adalah doa Arofah dan doa yang aku dan para Nabi sebelumku membaca: tiada tuhan yang hak kecuali Allah dan Dialah yang Esa tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kekuasaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (HR Tirmidzi no.3585)
Dan karena ucapan dzikir tersebut adalah kalimat yang agung maka kalimat:
لا اله الا الله
memiliki kedudukan yang tinggi di antara jenis-jenis dzikir lainnya, berkaitan dengan hukum-hukum, memiliki syarat-syarat, mengandung makna dan konsekuensi sehingga kalimat ini tak cukup hanya diucapkan saja.
Ma'na Laa ilaaha illallah Wamuktadooha wa astaruha fil fardi wal mujtama'i. Syaikh Soleh Al Afauzan Hal 12-14
Pontianak, Selasa 28 Syawal 1440/ 2 Juli 2019
Abu Aisyah Dodi Iskandar
No comments:
Post a Comment