Pembatal-Pembatal Islam

Pembatal dalam bahasa arab yaitu: ناقض  bentuk jamaknya نواقض atau مبطلات .

Islam seseorang batal disebabkan oleh beberapa jenis kemurtadan. Wajib dipelajari karena sangat penting agar setiap muslim dapat menjauhinya dan berhati-hati terhadapnya. Karena tatkala ia tidak tahu maka berpeluang besar terjatuh kedalamnya. Arti dari murtad adalah keluar dari Islam. Allah Ta'ala berfirman:

ولاترتدوا على أدباركم فتنقلبوا خاسرين

"Janganlah kalian murtad sehingga kalian menjadi orang-orang yang rugi" (Al Maidah:21).

Dan Allah Jalla Wa'ala berfirman:

"Siapa saja yang keluar di antara kalian dari agamanya dan ia mati dalam keadaan kafir maka amalan mereka akan terhapus di dunia dan di akherat, mereka termasuk penghuni neraka dan mereka kekal di dalamnya" (Al Baqoroh:217).

Di dalam ayat ini terdapat peringatan yang sangat tegas kepada kaum mukminin.

Allah Ta'ala juga berfirman: "Sesungguhnya orang-orang telah keluar dari agamanya setelah jelas petunjuk bagi mereka, syetan telah berhasil membujuk dan memanjangkan angan-angan mereka" (Muhammad:25).

"Wahai orang-orang yang beriman, siapa saja diantara kalian yang keluar dari agamanya maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah cintai dan mereka mencintai-Nya yang bersikap lembut kepada orang-orang yang beriman dan keras kepada orang-orang kafir" (Al Maidah:54).

Dalam ayat di atas terdapat peringatan dari murtad dan ancaman. Adapun hadist-hadist disebutkan salah satunya, beliau shollallahu alaihi wasallam bersabda:

لايحل دم امرىء مسلم إلا بإحدى ثلاث:الثيب الزاني، والنفس بالنفس، والتارك لدينه-هذا هو الشاهد:المفارق للجماعة

"Tidak halal darah seorang muslim kecuali karena salah satu dari tiga perkara: pelaku zina yang telah menikah, nyawa dengan nyawa, dan meninggalkan agamanya (ada penguat lain: berpisah dari jamaah)" (HR Bukhari no.6878, Muslim no.1676).

Dan sabda nabi lainnya:

من بدل دينه فاقتلوه

"Siapa saja yang mengganti agamanya maka perangilah" (HR Bukhari no.75/4, Abu Dawud no.440/2, Tirmidzi no.243/6, Ahmad no.282/1).

Jika orang-orang yang murtad dalam jumlah banyak dan memiliki persenjataan maka mereka harus diperangi sebagaimana Abu Bakar Asy Siddiq radiyallahu anhu telah memeranginya sampai menundukan mereka kepada Islam dan terbunuhlah orang yang berada diatas kemurtadan dan sebagian mereka ada yang bertobat.

Beliau radiyallahu anhu telah serius mengamalkan ayat:

"Wahai orang-orang yang beriman siapa saja yang keluar dari agamanya kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintai-Nya serta bersikap lembut kepada kaum mukiminin dan keras kepada kaum kafirin, mereka beperang di jalan Allah dan tidak takut terhadap celaan dari orang-orang yang mengolok-olok" (Al Maidah:54).

Para ulama berkata: "ayat ini turun berkenaan dengan Abu Bakar dan para sahabatnya yang telah memerangi orang-orang murtad karena Allah mengabarkan dengan kata من يرتد. Ini menunjukkan kejadian yang akan datang. Maksud dari

فسوف يأتي الله

yaitu kelak Allah akan mendatangkan Abu Bakar Asy syiddiq dan para sahabat rasulullah sholllalllahu alaihi wasallam lalu memerangi orang-orang murtad.

Jika satu orang murtad maka diambil tindakan dan dimintai untuk bertobat, jika bersedia maka tidak dibunuh. Orang murtad tidak sama dengan orang kafir asli (sejak lahir mengikuti agama kafir orang tuanya).

Orang murtad telah mengetahui kebenaran, masuk ke dalam Islam atas pilihan dan kerelaannya dan telah mengakui bahwa Islam adalah agama yang benar. Apabila ia telah murtad maka sungguh ia dibunuh demi menjaga aqidah karena termasuk bentuk penjagaan doruriyatul khoms (lima darurat) yaitu agama, jiwa, akal, keturunan dan harta.

Agama menempati posisi pertama, oleh sebab itu tidak boleh ditinggalkan dan wajib mempraktekan hukuman kepada orang yang telah masuk Islam kemudian murtad bahkan ia harus dibunuh demi menjaga aqidah akibat mempermainkan agama.

Diantara orang-orang murtad ada yang tidak perlu dimintai tobat, yaitu orang yang murtad disertai permusuhan. Ia dibunuh tanpa dimintai tobat demi menjaga agama sebagai posisi nomer satu dalam doruriyatul khoms.

Referensi:

Silsilah Syarah Rosaail Syarah Nawaqidul Islam. Syaik Prof. Dr. Soleh Al Fauzan. Hal 209-212

Pontianak, Rabu 27 Dzulqodah 1440/30 Juli 2019, waktu duha

Abu Aisyah Dodi Iskandar

No comments:

Post a Comment