Keutamaan Laa ilaaha illallah


Kalimat laa ilaaha illallah ini memiliki keutamaan yang sangat agung. Siapa saja yang mengucapkannya dengan penuh kejujuran maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga dan siapa yang mengikrarkannya dengan dusta maka darah dan hartanya terpelihara serta perhitungan di akhirat urusannya diserahkan kepada Allah azza wa jalla.

Kalimat ini adalah kalimat yang ringkas, hurufnya sedikit, ringan di lisan dan berat dalam timbangan. Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari sahabat mulia Abu Said Al Khudri radiyallahu anhu dari Rasulullah Sholallahu 'alaihi wasallam bersabda:

قال موسى: يارب، علمني شيئا أذكرك وأدعوك به، قال:يا موسى قل لا اله الا الله، قال: كل عيادك يقولون هذا، قال:يا موسى، لوأن السماوات السبع وعامرهن غيري والأرضين السبع في كفة، ولااله الا الله في كفة؛مالت بهن لا اله الا الله

"Musa berkata: wahai Rabb-ku ajarkanlah sesuatu yang aku bisa mengingat-Mu dan berdoa kepada-Mu, Allah berfirman: Wahai Musa ucapkanlah laa ilaaha illallah Musa berkata: setiap hamba-Mu mengucapkan kalimat ini, Allah berfirman: Wahai Musa seandainya tujuh lapis langit beserta penghuninya selain Aku dan ditambah tujuh lapis bumi ditaruh dalam satu daun timbangan dan kalimat laa ilaaha illallah diletakkan dalam daun timbangan lain niscaya kalimat ini akan mengalahkan beratnya itu semua." (HR Ahmad No.170/2)

Hadist di atas menunjukkan bahwa laa ilaaha illalah adalah dzikir yang paling utama.

Dalam hadist Abdullah bin Umar secara marfu:

خير الدعاء دعاء يوم عرفة، وخيرماقلت أنا والنبيون من قبلي لا اله الا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شي ء قدير

"Sebaik-baik doa adalah doa di hari Arofah dan doa yang aku dan para nabi sebelumku mengucapkanya yaitu laa ilaaha illallah (tidak ada tuhan yang hak kecuali Allah), tuhan yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya lah segala kerajaan dan pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (HR Tirmidzi No. 3585)

Terdapat hadist lain yang menunjukkan beratnya kalimat laa ilaaha illallah dalam timbangan.

Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan beliau menghasankannya demikian juga An Nasai dan Al Hakim menyatakan sohih berdasarkan syarat Imam Muslim dari sahabat mulia Abdullah bin Amru' Nabi Sholallahu 'alaihi wasallam bersabda:

يصاح برجل من أمتي على رءوس الخلائق يوم القيامة،فينشر له تسعة وتسعون سجلا كل سجل منها مد البصر، ثم يقال:أتنكر من هذا شيئا؟فيقول:لا يارب، فيقال:ألك عذر أو حسنة؟فيهاب الرجل فيقول:لا.فيقال:بلى إن لك عندنا حسنات،وإنه لا ظلم عليك،فيخرج له بطاقة فيها (اشهد أن لا اله الا الله،وأشهد أن محمدا رسوله) فيقول:يارب،ماهذه البطاقة مع هذه السجلات؟فيقول:إنك لا تظلم،فتوضع السجلات في كفة والبطاقة في كفة،فطاشت السجلات وثقلت البطاقة

"Akan dipilih seorang laki-laki dari umatku di hadapan kumpulan para makhluk pada hari kiamat, dibentangkan sembilan puluh sembilan lembaran berisi dosa-dosa, setiap lembaran panjangnya sejauh mata memandang, lalu dikatakan kepadanya: Apakah ada sesuatu yang engkau mengingkarinya? Laki-laki tersebut menjawab: Tidak wahai Tuhanku, aku mengakui dosa-dosa tersebut. Kemudian ditanya lagi: Apakah kamu punya udzur (alasan) atau kamu punya satu kebaikan? Lalu iapun menjawab: Aku tidak punya alasan dan aku tidak punya kebaikan. Kemudian Allah berfirman kepadanya: Sungguh sebenarnya kamu masih punya banyak kebaikan di sisi Kami, dan sesungguhnya kamu tidak memiliki kedzoliman, maka Allah mengeluarkan satu kartu berisi kalimat : Saya bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan yang hak kecuali Allah dan saya bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan Utusan-Nya. Kemudian ia bertanya: Wahai Tuhanku ini kartu apa lagi selain lembaran-lembaran dosaku? Allah berfirman: Sesungguhnya engkau tidak dzolim, kemudian ditaruhlah sembilan puluh sembilan lembaran dosa pada satu daun timbangan dan diletakkanlah satu kartu tersebut maka lembaran-lembaran tadi naik dan kartu tadi turun (jauh lebih berat)." (HR Tirmidzi no.2639, Ibnu Majah no.4300)

Al Hafidz Ibnu Rojab menyebutkan bahwa kalimat yang agung ini memiliki banyak sekali keutamaan, beliau sebutkan dalam karya tulisnya yang berjudul "Kalimat Ikhlas" dan beliau membawakan dalil-dalilnya, di antaranya:

Sesungguhnya kalimat ini seharga surga, siapa saja yang akhir kehidupannya ditutup dengan kalimat ini maka ia masuk surga, penyelamat dari neraka, orang yang mengamalkan berhak mendapatkan ampunan, amalan yang paling baik, dapat menghapus dosa dan kesalahan, dapat memperbarui iman dalam hati yang sudah usang, dapat menggugurkan lembaran-lembaran dosa, dapat menyingkap tirai penghalang sehingga dapat sampai kepada Allah azza wa jalla, kalimat yang Allah membenarkan orang yang mengucapkannya dengan jujur, ucapan yang paling baik yang diucapkan oleh para nabi, bacaan zikir yang paling utama, amalan yang paling pokok, amalan yang dapat membuahkan pahala yang berlipat-lipat, senilai dengan memerdekakan budak, penjaga dari gangguan syetan, pelindung dari rasa takut di kuburan dan di padang masyar, sebagai cahaya saat kaum mukminin keluar dari kuburannya, dapat membuka delapan pintu surga mana saja yang dikehendaki, dan dapat memberikan remisi (keringanan) bagi orang yang masuk neraka sehingga wajib keluar darinya.  Inilah poin-poin yang disebutkan oleh Imam Ibnu Rojab dengan disertai dalil-dalilnya dalam karyanya.

Referensi:
Ma'na Laa ilaaha illallah Wamuktadooha wa atsaruha fil fardi wal mujtama'i. Hal 20-22

Pontianak, Rabu 29 Syawal 1440/ 3 Juli 2019

Abu Aisyah Dodi Iskandar

No comments:

Post a Comment