Kedudukan Kalimat Laa Iaha illallah



Sesungguhnya kalimat Laa Ilaha Illallah adalah kalimat yang selalu diucapkan oleh kaum muslimin yang terdapat dalam adzan-adzan dan iqomat, khutbah, dan pembicaraan mereka. Karena kedudukan kalimat tersebut bumi dan langit-langit ada dengan kokoh. Dengan sebab kedudukan kalimat tersebut diciptakannya seluruh makhluk, dikirimkan para Rosul, diturunkan kitab-kitab, dibuat syariat, ditegakkan timbangan amal, digelar pengadilan akhirat, berdirinya pasar surga dan neraka.

Dengan kalimat tersebut manusia dan jin terbagi menjadi mukmin dan kafir, adanya perintah dan larangan, serta balasan baik dan hukuman. Kalimat tersebut menjadi sebab diciptakan makhluk. Dari kalimat tersebut diadakan pertanyaan dan perhitungan. Di atas kalimat tersebut terdapat balasan dan hukuman, didirikannya kiblat, ditegakkan agama, dihunus pedang-pedang jihad. Kalimat tersebut menjadi hak Allah atas seluruh makhluk. Ia adalah kalimat Islam, pembuka surga. Dari kalimat tersebut semua manusia akan ditanya dari awal sampai yang terakhir.

Tidak akan bergeser kedua kaki masing-masing manusia di hadapan Allah sampai akan ditanya dua hal: Apa yang kamu sembah? Dan bagaimana sikap kamu terhadap rasul yang diutus?.

Jawaban pertama berhubungan dengan kalimat laa ilaaha illallah  secara ilmu, ucapan dan amalan. Jawaban kedua berkaitan dengan persaksian Muhammad sebagai utusan Allah secara ilmu, ketundukan dan ketaatan.

Kalimat ini memiliki beberapa sinonim yaitu kalimat pembeda Kafir dan Islam, kalimat takwa, kalimat urwatul wusqo, yang dijadikan Nabi Ibrahim alaihi salam:

كلمة باقية في عقبه لعلهم يرجعون

"Kalimat yang kekal pada keturunannya agar mereka kembali kepada kalimat tersebut." (Az zuhruf:28)

Kalimat yang disaksikan sendiri oleh Allah, para malaikat, dan orang-orang berilmu dari kalangan para hamba-Nya. Allah Ta'ala berfirman:

شهد الله أنه لآ اله إلا هو والملائكة وأولوا العلم قآئما بالقسط لآ اله الا هو العزيز الحكيم

"Allah telah menyaksikan kalimat laa ilaaha illallah demikian juga para malaikat dan orang-orang yang berilmu telah menyaksikan dengan menegakkan keadilan, tidak ada tuhan yang hak kecuali Dia yang maha perkasa dan maha bijaksana." (Al Imron:18)

Kalimat ini juga disebut kalimat ikhlas dan persaksian yang hak, seruan yang hak, kalimat yang menunjukkan sikap berlepas diri dari syirik, dan menjadi alasan diciptakannya makhluk seperti dalam firman-Nya:

وماخلقت الجن والإنس إلا ليعبدون

"Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah-Ku." (Adz dzariyat:56).

Karena kalimat tersebut dikirimkan para rasul dan diturunkan kitab-kitab. Seperti dalam firman-Nya:

ومآأرسلنا من قبلك من رسول إلا نوحى إليه أنه لآ اله إلآ أنأ فاعبدون
"Tidaklah kami mengutus rasul sebelum engkau melainkan kami berikan wahyu kepadanya 'sesungguhnya tidak ada tuhan yang hak kecuali Aku maka sembahlah Aku'." (Al Anbiya:25).

Dan Allah Ta'ala berfirman:

ينزل الملائكة بالروح من أمره على من شيآء من عباده أن أنذروآ أنه لآإله إلآ أنأ فاتقون

"Dialah yang menurunkan para malaikat membawa wahyu berdasarkan perintah-Nya kepada siapa saja dari kalangan para hamba-Nya yang Dia kehendaki untuk memberi peringatan 'Sesungguhnya tidak ada tuhan yang hak kecuali Aku maka bertakwalah kepada-Ku'." (An Nahl:2)

Berkata Ibnu Uyainah rahimahullah: "Tidaklah Allah memberikan kepada para hamba-Nya suatu nikmat yang lebih besar dari memahami kalimat laa ilaaha illallah karena kalimat ini adalah  untuk penduduk surga sebagaimana air dingin untuk penduduk dunia."

Kita semua tahu pentingnya air untuk penduduk dunia karena tanpanya manusia tidak dapat hidup, demikian juga kalimat laa ilaaha illallah sangat dibutuhkan agar manusia dapat masuk ke dalam surga.

Siapa saja yang mengucapkan kalimat tersebut maka harta dan darahnya terpelihara dan siapa yang enggan maka harta dan darahnya terancam. Dalam hadist sohih dari Nabi sholallahu alaihi wasallam:

من قال لا اله الا الله وكفر بما يعبد من دون الله حرم ماله ودمه، وحسابه على الله

"Siapa saja yang mengucapkan laa ilaaha illallah dan mengingkari sesembahan selain Allah maka harta dan darahnya terjaga dan perhitungannya (di akhirat) diserahkan kepada Allah." (HR Muslim No.23, Ahmad No. 394/6)

Kalimat ini pula yang dituntut untuk diucapkan oleh orang yang diajak masuk Islam. Maka sungguh Nabi sholallahu alaihi wasallam tatkala akan mengutus sahabat Muadz bin Jabal radiyallahu 'anhu, Beliau berpesan:

آنك تأتي قوما من اهل الكتاب فليكن أول ما تدعوهم إليه شهادة أن لا اله الا الله

"Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum Ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) maka hendaklah pelajaran yang pertama engkau sampaikan yaitu persaksian laa ilaaha illallah." (HR Bukhari no.1389, Muslim no.19, Tirmidzi no.625, An nasa'i no. 2435, Abu Dawud no. 1584, Ibnu Majah no.1783, Ahmad no.233/1 dan Ad Darimi no. 1614).

Ini juga menjadi dasar kurikulum di dalam berdakwah yaitu memulai dengan Tauhid.

Dengan pemaparan di atas maka perlu untuk mempelajari kedudukan dan pentingnya kalimat tersebut dalam hidup. Karena kalimat ini menjadi kewajiban yang pertama bagi para hamba-Nya, sebab semua amal dibangun di atas kalimat tersebut.

Referensi:
Ma'na Laa ilaaha illallah Wamuktadooha wa astaruha fil fardi wal mujtama'i. Syaikh Soleh Al Fauzan hal 16-19.

Pontianak, Rabu 29 Syawal 1440/ 3 Juli 2019

Abu Aisyah Dodi Iskandar

No comments:

Post a Comment