IslamPonti

Jumlah raka'at sholat Witir minimalnya satu raka'at. Berdasarkan hadist Ibnu Umar dan Ibnu Abbas secara marfu:

"Sholat witir itu minimalnya satu raka'at di akhir malam." (H.R. Muslim, No. 752)

Dan diperbolehkan sholat Witir dilakukan sebanyak tiga raka'at. Berdasarkan hadist A'isyah radiyallahu anha:


"Bahwasanya Nabi sholallahu alaihi wasallam sholat malam empat raka'at (dua salam, dua salam), maka jangan ditanya bagus dan lama sholatnya, lalu beliau sholat empat raka'at lagi (dua salam, dua salam) jangan ditanya bagus dan lama sholatnya, kemudian beliau sholat tiga raka'at." (H.R . Muslim, No.738)

Diperbolehkan juga sholat Witir sebanyak tiga raka'at dengan memilih tata cara salam yaitu dua kali salam atau satu kali salam.

Berdasarkan hadist Abdullah bin Umar radiyallahu anhuma:

"Dahulu Nabi melakukan salam setelah dua rokaat (dalam sholat witir) kemudian beliau menyuruh orang lain untuk memenuhi keperluannya." (H.R. Bukhari, No.991)

Diperbolehkan sekaligus tiga raka'at dengan satu salam berdasarkan hadist A'isyah radiyallahu anha:

"Dahulu Nabi sholallahu 'alaihi wasallam berwitir dengan tiga raka'at dan beliau tidak duduk melainkan di raka'at terakhir." (H.R. Nasa'i, No. 1698)

Dan terlarang mempraktekkan sholat Witir dengan dua tasyahud dan satu salam karena menyerupai sholat Maghrib dan sungguh Nabi telah melarangnya.

Dibolehkan sholat Witir dengan tujuh dan lima raka'at dan dikerjakan sekaligus dengan satu salam. Hal ini berdasarkan hadist A'isyah radiyallahu anha:

"Dahulu Rasulullah sholallahu 'alaihi wasallam melakukan sholat malam tiga belas raka'at dengan Witir lima rska'at dan tidak duduk (lima raka'at sekaligus) kecuali di raka'at terakhir." (H.R. Muslim, No. 737)

Demikian juga berdasarkan hadist Ummu Salamah radiyallahu anha:

"Dahulu Rasulullah sholallahu 'alaihi wasallam mempraktekkan Witir tujuh atau lima dan tidak memutus raka'atnya dengan salam atau percakapan (satu kali salam)." (Shahih Sunan Ibnu Majah No. 980)

Referensi:
Fikih Muyassar Fii Daui Kitabi Wasunnah. Tim Ulama Kerajaan Saudi Arabia. Hal. 65-66.

Pontianak, Ahad 26 Syawal 1440/ 30 Juni 2019.

Abu Aisyah Dodi Iskandar