Zat-Zat yang Dihukumi Dalil sebagai Najis

Sumber Gambar

1. Kotoran Manusia: anak-anak dan dewasa

Dalil-dalilnya di antaranya:

Pertama:
Dari Anas radhiyallahu anhu dia berkata:

كان النبي صلى الله عليه وسلم يدخل الخلاء فأحمل أنا وغلام نحوي إداوة من ماء وعنزة فيستنجي بالماء

"Nabi shollallahu alaihi wasallam pernah masuk ke tempat buang hajat lalu aku dan seorang seorang anak seusiaku membawa bejana kecil dari kulit berisi air dan tongkat pendek, lalu beliau beristinja dengan air tersebut" (HR Muslim no.271).

2. Air kencing manusia meliputi bayi perempuan, bayi laki-laki yang sudah mengkonsumsi selain asi, dan laki-laki di atas usia bayi.

Dalil-dalilnya:

Pertama:
Nabi shollalahu alaihi wasallam bersabda:

يغسل من بول الجارية وينضح من بول الغلام

"Air kencing bayi perempuan dibasuh sedangkan kencing bayi laki-laki diperciki."

Kedua:

عن ام قيس بنت محصن الاسدية انها اتت بابن لها صغير لم يأكل الطعام إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فأجلسه في حجره فبال على ثوبه فدعابماء فنضحه على ثوبه ولم يغسله. وفي حديث عائشة أم المؤمنين رضي الله عنها أن النبي صلى الله عليه وسلم أتي بصبي فبال على ثوبه فدعابماء فأتبعه إياه ولمسلم فأتبعه بوله لم يغسله

"Dari Ummu Qais binti Mihsan al-Asadiyyah bahwa dia datang membawa anaknya yang masih bayi dan belum makan makanan lain (hanya asi) kepada Rasulullah shollallahu alaihi wasallam, maka beliau mendudukkannya di atas pangkuannya, lalu bayi itu mengencinginya. Beliau pun minta dibawakan air dan memercikinya di atas kainnya dan tidak mencucinya. Dalam hadist Ummul Mukminin radhiyallahuanha bahwa Nabi shollallahu alaihi wasallam didatangkan padanya bayi laki-laki, lalu bayi itu kencing di kain beliau maka beliau minta dibawakan air dan mengikutinya dengan air itu. Dalam riwayat Muslim : Dan mengikuti kencingnya dan tidak mencucinya" (HR. Bukhari No. 21, HR Muslim No.286).

Dari dalil di atas menunjukkan bahwa air kecing bayi wanita, bayi laki-laki yang sudah mengkonsumsi makanan dihukumi najis dan wajib dibasuh dengan air mutlak.

Ketiga:

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال:جاء أعربي فبال في طائفة المسجد فزجره الناس فنهاهم النبي صلى الله عليه وسلم فلما قضى بوله أمر النبي صلى الله عليه وسلم بذنوب من ماء فأهريق عليه

"Dari Anas bin Malik semoga Allah meridoinya, dia berkata : Seorang Arab Badui datang lalu kencing di salah satu bagian masjid. Orang-orang pun menghardiknya, namun mereka dilarang oleh Rasulullah shollallahu alaihi wasallam. Dan ketika orang itu telah menyelesaikan kencingnya, Rasulullah shollalahu alaihi wasallam menyuruh dibawakan satu ember air, lalu disiramkan di atasnya" (HR Bukhari No.216).

Dari dalil di atas sangat jelas menunjukkan bahwa air kencing laki-laki dewasa dihukumi najis.

3. Bangkai dan 4. Darah Hewan yang Boleh Dimakan Dagingnya.

Darah hewan seperti unta, sapi, kambing, ayam, dan binatang lainnya yang boleh dimakan dagingnya jika disembelih dengan nama Allah. Dalil-dalilnya yaitu:

Pertama:

ميتة او دما مسفوحا او لحم خنزير فإنه رجس....

"..daging bangkai, darah yang mengalir,  daging babi, karena semua itu kotor.."
(Al-An'am:145)

5. Air Madzi, yaitu air bening encer dan lengket yang keluar saat bercumbu atau memikirkan hubungan suami istri, tidak memancar, dan tidak melemaskan tubuh. Terkadang seseorang tidak merasakan keluarnya.


Nabi shollallahu alaihi wasallam menyuruh melalui perantara al Miqdad bin al-Aswad kepada Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu.

يغسل ذكره ويتضأ

"Hendaklah mencuci kemaluannya dan berwudhulah" (HR Bukhari No.132).

Nabi tidak menyuruh Ali mandi melainkan hanya membasuhnya saja.

6. Darah Haid

Dalilnya yaitu hadist Asma binti Abu Bakar semoga Allah meridoi keduanya, dia berkata:

جائت امرأة إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقالت:إحدانايصيب ثوبهامن دم الحيضة كيف تصنع به؟ قال:تحته ثم تقرصه بالماء تنضحه ثم تصلي فيه

"Seorang wanita datang kepada Nabi shollalahu alaihu wasallam sambil bertanya: salah seorang dari kami pakaiannya terkena sebagian darah haid, apa yang harus dilakukannya? Beliau menjawab: Dia dapat mengeriknya, kemudian menguceknya dengan air, dan membilasnya, lalu boleh sholat dengan memakainya." (HR Bukhari no. 227 dan HR Muslim no. 291)

7. Air liur anjing

Sabda Nabi shollalahu alaihi wasallam:

إذا ولغ الكلب في إناء أحدكم فليغسله سبعا أولاهن بالتراب

"Bila seekor anjing menjilat menjilat wadah salah seorang dari kalian maka hendaklah dia mencucinya tujuh kali yang pertama dicuci dengan tanah" (HR Muslim no.279).

Zat-zat yang belum ada dalilnya maka kita jangan terburu-buru untuk menghukuminya sebagai najis, karena hukum najis atau bukan najis kembalinya kepada dalil syar'i. Rasa jijik bukan alasan menetapkan najis atau tidaknya. Seperti kotoran hewan yang halal dagingnya jika disembelih dengan nama Allah maka bukan najis karena tidak ada dalilnya. Wallahu a'lam.

Referensi:
Fikih Muyassar hal. 36-37
Syarah Umdatul Ahkam hal. 87

Pontianak, 26 Ramadan 1440/30 Mei 2019
Abu Aisyah Dodi Iskandar

No comments:

Post a Comment