Dalam
kalimat basmalah terdapat 5 kata yaitu bi, ismi, lafdul jalalah
"Allah", ar rahmaan, dan ar rahiim. Syaikh Ibnu Ustaimin rahimahullah
menjelaskan bahwa kalimat ini dijadikan sebagai pembuka tulisan dalam
kitab-kitab para ulama dengan beberapa alasan diantaranya: (a) mengikuti metode
penulisan Alquranul karim karena diawali dengan basmalah, bahkan seluruh surat
kecuali At taubah dimulai dengan kalimat
ini, (b) meneladani Rasulullah, sebab beliau memerintahkan sekretarisnya untuk
menjadikan basmalah sebagai kalimat pertama dalam surat-suratnya yang
dikirimkan kepada para raja untuk mengajak mereka masuk Islam [1].
Syaikh Sholeh Al Fauzan hafizahullah
membawakan hadist sohih dari Ibnu Abbas rodiyallohu anhuma yang dikeluarkan
Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah menyuruh sekretarisnya menuliskan
basmalah sebagai kalimat pembuka surat:
بسم الله الرحمن الرحيم من محمد عبد الله ورسوله
إلى هرقل عظيم الروم
"bismillahirrahmanirrahiim dari
Muhammad hamba Allah dan Rasul-Nya kepada Heraklius Penguasa Romawi" [2]
Nabi
Sulaiam alaihissalam juga mendakwahi seorang ratu dengan mengirim surat
diawali dengan basmalah.
إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ
ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
"Sesungguhnya surat itu,
dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang" (QS. An-Naml : 31).
Para
salafus sholeh, diantaranya Al Imam Bukhari menuliskan basmalah diawal kitab
shahihnya sebelum menulis kalimat yang lainnya. Syaikh Abdul Muhsin bin
Muhammad Al Qoosimi mengemukakan bahwa kalimat basmalah sebagai pembuka tulisan
dalam rangka untuk meminta pertolongan kepada Allah dan mencari keberkahan [3].
Seseorang tidak mampu menuliskan apa yang dia inginkan kecuali mendapatkan
pertolongan Allah semata. Karya tulis seseorang akan bermanfaat manakala Allah
berkahi dengan sebab kalimat basmalah tersebut. Sebagai bukti karya-karya
Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah sampai sekarang
dan sudah berumur 2 abad lebih masih dibaca dan dipelajari kaum muslimin di
seluruh dunia.
Syaikh
Sholeh Al Munajjid memamparkan makna-makna dalam kalimat basmalah yaitu kata "bi"
yang dimaksud adalah ungkapan memohon pertolongan dan keberkahan [4]. Kata
"ismi" bentuk kata tunggal sebagai kata sandaran bagi kata
selanjutnya yaitu lafdul jalalah, ar rahman, dan ar rahim. Maknanya adalah nama
yang mencakup seluruh nama-nama Allah yang maha indah. Lafad Allah bermakna
yang berhak diesakan dalam ibadah [5].
Kata
Ar rahman artinya pemilik rahmat yang sangat luas. Allah memberikan kasih
sayang kepada seluruh manusia yang mukmin dan kafir. Kata ini merupakan sifat
Allah yang tidak boleh digunakan secara bersendirian untuk selain Allah,
dilarang memberi nama anak hanya dengan satu kata saja misalnya ar rahman.
Adapun jika bergandengan dengan kata yang lain maka boleh seperti abdurrahman.
Ar rahim merupakan nama Allah yang berarti penyampai rahmat bagi yang
dikehendakinya. Allah memberikan pengkhususan kasih sayang hanya kepada
orang-orang beriman saja. Kasih sayang tersebut berupa hidayah ilmu yang
bermanfaat dan hidayah untuk mengamalkannya. Nama ini merupakan perbuatan
Allah, sebagaimana Allah mengasihi orang-orang mukmin
وَيَرْحَمُ مَنْ يَشَاءُ وَإِلَيْهِ تُقْلَبُونَ
"Allah memberi rahmat
kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah kamu akan
dikembalikan" (Al
Ankabut:21). [1]
Perbuatan Allah berupa ar rahiim hanya
diberikan kepada orang-orang yang bertauhid saja
وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيماً
"Dan adalah Dia Maha Penyayang
kepada orang-orang yang beriman" (Al Ahzab: 43). [2].
Pengucapan basmalah adalah bentuk rasa syukur, pujian, dan zikir kepada
Allah Ta'ala. Ucapan basmalah merupakan salah satu diantara sunnah-sunnah wudhu. Nabi sholallohu
alaihi wasallam bersabda:
لاَوُضُوْءَ لِمَنْ يَذْكُرِ اسْمَ اللهِ
عَلَيْهِ
"tidak sempurna wudhu bagi
yang tidak menyebut nama Allah" [HR Ahmad 2/424 di hasankan Al Albani dalam Irwa' Al Ghalil 1/122).
Membaca basmalah juga salah satu dari adab-adab ketika seseorang akan memasuki
WC dan dapat menjadi penutup aurat dari penglihatan jin. Beliau sholallohu
alaihi wasallam bersabda:
سترمابين الجن وعورات بني آدم إذا دخل الخلاء أن
يقول بسم الله
"penutup antara mata jin
dan aurat manusia bila dia masuk WC adalah ucapan bismillah" (HR Abu Dawud No.2 Shahih Al
Jaami' As shoghiir 3611) [6].
Dalam
kalimat basmalah "bismillahirrahmannirrahiim" terkandung makna yang
luas dan mendalam. Makna tauhid uluhiyyah tertera pada lafdul jalalah
"Allah", menjadikan Allah sebagai satu-satunya yang berhak disembah
dan meniadakan sesembahan lain dan juga beribadah kepada Allah dengan
menjadikan kalimat basmalah ini sebagai bentuk zikir kepada-Nya. Diantara
bentuk zikir yang dapat dibaca berkenaan dengan Ar rahman yaitu
اَلَّلهُمَّ أَنْتَ الرَّحْمَنُ اَلْمُسَتَعَانُ
عَلَى مَايَصِفُوْنَ
"Ya Allah, Engkaulah Zat Yang
Maha Pemurah (Ar rahman), yang diminta pertolongan-Nya, dan lebih tinggi dari
apa yang mereka (orang-orang kafir) sifatkan" (HR Tabrani Di Hasankan
Al Albani At Targhib Wa Tarhiib no.1821)
Salah
satu doa yang berkaitan dengan Ar rahiim bahwasanya Ibnu Umar radiyallohu
anhumaa pernah menghitung dalam suatu majelis Nabi shollalohu alaihi
wasallam membaca 100 kali doa:
رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ
أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
"Wahai Rabb-ku, ampunilah
aku, dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha menerima taubat dan maha
Penyayang (Ar Rahiim)" (HR Abu Dawud, disahihkan Al Albani dalam Silsilah Al Al Hadist As
sohiihah no. 556) [7]. Asas Agama Islam adalah kasih sayang. Kasih sayang
terbesar bagi umat ini yaitu Allah mengutus Rasulullah dan menurunkan
Kitab-Nya.
Makna
tauhid rububiyyah tertera pada kata Ar rahman dan Ar rahiim. Mentauhidkan Ar rahman maknanya
mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya yang memberikan fasilitas hidup di
dunia kepada seluruh makhluk, Allahlah satu-satunya yang menciptakan dan
memberikan rezeki serta memberikan kasih sayang secara umum kepada seluruh
makhluk-Nya.
Nabi shollallhu alaihi wasallam bersabda:
"Allah telah menjadikan 100
rahmat. lalu Dia menahan 99 bagian, dan menurunkan satu bagian saja di dunia.
Dikarenakan rahmat yang satu ini, maka seluruh makhluk mempunyai rasa kasih
sayang, sehingga seekor kuda akan mengangkat kakinya menjauhi anaknya, karena
khawatir menyakitinya" (HR Bukhari no. 6000) [7]
Mentauhidkan
Ar Rahiim maknanya beriman bahwa Allah lah yang memberikan petunjuk kepada
orang-orang yang dicintai-Nya dan memberikan nikmat-Nya seacara khusus kepada
orang-orang yang bertauhid saja di dunia dan di akherat.
Tauhid
Asma Wa sifat diwujudkan dengan memahami lafdul jalalah Allah, Ar rahman, dan
Ar rahiim sesuai dengan makna yang dikehendaki oleh Allah Ta'ala. Tanpa
menyelewengkan dari makna yang benar.
[1] Al Ustaimin,
Muhammad bin Sholeh. (1335). Syarah Tsalasatil Ushul. Muasasah Syaikh Muhammad bin sholeh Al Ustiamin Al
Khoiriyyah. Hal 17-18
[2]
Al Fauzan, Abdullah bin Shalih. (1417 H). Husuulul Ma'mul Bi Syarhi Tsalasatil
Ushul. Hal 10.
[3] Al Qoosimi, Abdul
Muhsin bin Muhammad. (1429 H). Taisirul Wusuuli Syarhi Tsalasatil Ushul. Maktabah Malik Fahd Alwatoniyah. Riyadh.
Hal 9
[4]
https://islamqa.info/ar/21722
[5]. As sa'di,
Abdurahman. (1422).Taisir
karimir rahman fii tafsiri kalaamil mannan. Darus salam. Riyadh.
hal 27
[6] Al ahmadi, Abdul Aziz Mabruk; Abdul Karim bin
Sunaitan; Abdullah bin Fahd; Faihan bin Syali. (1424). AL Fikhul Muyassar Fii Daui kitabi Wa
sunnah. Maktabah Araobiyah Suudiyah.
Hal 10 dan 19
[7] Ar Ridwani, Mahmud Abdurraziq. (1432). Ad dua Asmaul Husna.
Darul Kutub Kairo. hal 81-89
No comments:
Post a Comment