Adab-Adab Bermajelis Bersama Saudara Kaum Muslimin

1.     Saling mengunjungi sesama muslim tanpa mengunjing atau menggibah
2.     Memilih teman duduk yang memiliki Agama yang baik, begitu juga akhlak dan sifat amanah  secara lahir dan batin; berdasarkan sabda nabi sholallohu alaihi wa sallam
اَلرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ, فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

"seseorang itu sesuai dengan Agama temannya, maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan dengan siapa dia berteman" (HR Imam Ahmad no 8212, dan al-Albani berkata hasan)
Beliau juga bersabda:
لَاتُصَاحِبْ إِلاَّمُؤْمِنًا وَلاَ يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلاَّ تَقِيٌّ
"Jangan engkau berteman kecuali dengan seorang Mukmin, dan jangan ada yang memakan makananmu kecuali seorang yang bertakwa" (HR Imam Ahmad no 10944, dan al-Albani berkata hasan)
3.     Hendaklah faktor pendorong ikatan persaudaraan dan persahabatan adalah karena Allah sehingga rasa cinta yang tumbuh karena Allah; berdasarkan sabda Nabi sholallohu alaihi wa sallam:

إِنَّ اللهَ يَقُوْلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ:أَيْنَ اَلْمُتَحَابُّوْنَ بِجَلاَلِيْ؟ اَلْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِيْ ظِلِّيْ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلِّيْ
"Sesungguhnya Allah akan berkata pada hari kiamat: mana orang-orang yang saling mencintai karenaku (keagunganKu)? hari ini aku akan menaungi mereka pada hari tidak ada naungan kecuali naunganKu" (HR Imam Muslim no. 2566)

4.     Seseorang yang mencintai saudaranya sesama muslim karena Allah , hendaklah dia menyampaikannya kepada saudaranya tersebut, berdasarkan sabda Nabi sholallohu alaihi wa sallam
أَنَّ رَجُلاً كَانَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, فَمَرَّ بِهِ رَجُلٌ, فَقَالَ:يَارَسُوْلَ اللهِ, إِنِّيْ لَأُحِبُّ هَذَا.  فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ:أَعْلِمْتَهُ؟ قَالَ: لاَ, قَالَ:أَعْلِمْهُ.قَالَ:فَلَحِقَهُ, فَقَالَ:إِنِّيْ أُحِبُّكَ فِي اللهِ, فَقَالَ:أَحَبَّكَ اللهُ الَّذِيْ أَحْبَبْتَنِيْ لَهُ.
 "Bahwasannya seorang laki-laki sedang berada di samping Nabi sholallohu alaihi wa sallam lalu seorang laki-laki melewatinya, maka orang (laki-laki yang pertama) itu berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku mencintai orang ini. Maka Nabi bertanya kepadanya, Apakah engkau telah memberitahukannya? Orang itu menjawab, Belum, Beliau bersabda: kabarkan hal itu kepadanya, perawi berkata: lalu dia menyusulnya lalu berkata kepadanya: sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah, Orang itu menjawab: semoga Allah mencintaimu, Dzat yang telah membuatmu mencintaiku karena-Nya" (HR Abu Dawud no. 5125, Al Albani berkata hasan)


            Pontianak, Kota Baru, Ahad 19 Ramadhan/14 Juni 2017
Abu A'isyah (Dodi Iskandar, S.Si, M.Pd)

referensi:

Muntaqa al-adab asy-Syar'iyyah

No comments:

Post a Comment