Hukum Nyanyian dan Musik Dalam Islam (Bag. 2)

وَأُوْصِيْكَ وَغَيْرَكَ بِسِمَاعِ إِذَاعَةِ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَبَرْنَامِجِ نُوْرٍ عَلَى الدَّرْبِ فَفِيْهَافَوَائِدُ عَظِيْمَةٌ وَشَغَلَ شَاغِلٌ عَنْ سِمَاعِ الْأَغْنِيْ وَآلاَتِ الطَّرْبِ

Disarankan anda dan yang lainnya untuk mendengarkan kaset-kaset Al qur'anul kariim dan mendengarkan acara-acara kajian di media elektronik (radio dan televisi) yang mengandung banyak manfaat yang sangat baik dan hendaknya menyibukkan diri (sehingga tidak) mendengarkan lagu-lagu dan alat-alat musik.

,  أَمَّا الزَّوَاجُ فَيَشْرَعُ فِيْهِ ضَرْبُ الدُّفِّ مَعَ الْغِنَاءِ اَلْمُعْتَادِ الَّذِيْ لَيْسَ فِيْهِ دَعْوَةٌ إِلَى مُحَرَّمٍ وَلاَ مَدْحَ لِمُحَرَّمٍ فِيْ وَقْتِ مِنَ اللَّيْلِ لِلنِّسَاءِ خَاصَةٌ لِإِعْلاَنِ النِّكَاحِ وَالْفَرْقِ بَيْنَهُ وَبَيْنَ السِّفَاحِ

Adapun dalam pesta nikah disyariatkan khusus bagi wanita memukul duf di malam hari yang disertai nyanyian biasa yang tidak ada unsur ajakan dan pujian kepada sesuatu yang haram yang bertujuan untuk mengumumkan pernikahan dan membedakan dari perbuatan zina.

Keterangan:

Duf yaitu alat musik gendang yang hanya terbuat dari kayu dan kulit
membedakan dari perzinaan maksudanya pernikahan dilakukan terang-terangan sedangkan zina biasanya sembunyi-sembunyi.

 كَمَاصَحَّتِ السُّنَّةُ بِذَلِكَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.أَمَّا الطِّبْلُ فَلَا يَجُوْزُ ضَرْبُهُ فِي الْعُرْسِ بَلْ يَكْتَفِيْ بِالدُّفِّ خَاصَةٌ, وَلَايَجُوْزُ اِسْتِعْمَالُ مُكَبِّرَاتِ الصَّوْتِ فِيْ إِعْلاَنِ النِّكَاحِ وَمَايَقُوْلُ فِيْهِ مِنَ اْلأَغَانِيْ اْلمُعْتَادَةِ لِمَا فِيْ ذَلِكَ مِنَ الْفِتْنَةِ الْعَظِيْمَةِ وَالْعَوَاقِبُ الْوَخِيْمَةُ وَإْيذَاءُ الْمُسْلِمِيْنَ وَلاَ يَجُوْزُ أَيْضًا إِطَالَةُ الْوَقْتِ فِيْ ذَلِكَ بَلْ يَكْتَفِيْ بِالْوَقْتِ الْقَلِيْلِ اَلَّذِيْ يَحْصُلُ بِهِ إِعْلاَنُ النِّكَاحِ لِاَنَّ إِطَالَةَ الْوَقْتِ تَفْضِيْ إِلَى إِضَاعَةِ صَلاَةِ الْفَجْرِ وَالنَّوْمِ عَنْ اَدَائِهَا فِيْ وَقْتِهَا وَذَلِكَ مِنْ أَكْبَرِ الْمُحَرَّمَاتِ وَمِنْ أَعْمَالِ الْمُنَافِقِيْنَ

Sebagaimana telah sahih hadist dari Nabi Shollallohu alaihi wa sallam berkaitan dengan hal tersebut, adapun genderang tidak diperbolehkan memukulnya dalam pesta nikah akan tetapi cukup dengan menggunakan duf saja secara khusus dan dilarang menggunakan pengeras suara (speaker dan sejenisnya) begitu juga dalam menyanyikan lagu-lagu, karena hal tersebut menimbulkan fitnah besar dan akibat yang buruk serta mengganggu kaum muslimin dan acara menabuh duf tersebut tidak boleh dalam waktu yang lama, akan tetapi dilakukan dalam waktu sebentar hanya sekedar pengumuman terjadinya pernikahan, sebab waktu penabuhan duf yang lama bisa sampai meninggalkan sholat shubuh dan tidur dari pengaturan waktunya dan hal tersebut termasuk keharaman-keharaman yang besar serta bagian dari amalan orang-orang munafik.

Kota Baru, 12 Jumadi tsani 1438 H/ 11 Maret 2017 M
Abu Aisyah (Dodi Iskandar, S.Si, M.Pd)

Referensi:

  • Ahkamu Syar'iyyah Al ghina, At Tasywir, Alhalqul lihyah wal Isbal. Abdullah bin Ahmad Al A'alaf. Hal 6-8


No comments:

Post a Comment