Hukum Meninggalkan Shalat (Bagian 2)


وَهِيَ تَلِيْ الشَّهَادَتَيْنِ وَهِيَ عَمُودُ اْلِإسْلاَمِ. كَمَا قَالَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ: ((رَأْسُ الْأَمْرِ
اْلإِسْلاَمِ وَعَمُوْدُهَ اَلصَّلاَةُ

Sholat adalah rukun Islam setelah dua kalimat shahadat dan merupakan pilarnya Islam. Sebagaimana Rasulullah Alaihi Sholaatu Wassalam bersabda: Perkara pertama dan pilar Islam adalah Sholat [3]

وَمِنْ ذَلِكَ مَا ثَبَتَ فِي الْحَدِيْثِ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرُوْ بْنِ الْعَاصِ رضي الله تعالى عنهما في مُسْنَدِ أَحْمَدَ بِإِسْنَادٍ جَيِّدٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ ذَكَرَ الصَّلَاةَ يَوْماً بَيْنَ أَصْحَابِهِ فَقَالَ

terkait dengan hal tersebut, telah ada riwayat dari Abdullah bin Amru' bin al Ash semoga Allah meridoi keduanya sebagaimana disebutkan dalam musnad Imam Ahmad dengan sanad jayyid dari Nabi sholallohu alaihi wa sallam bahwa suatu hari beliau menyebutkan tentang di antara para sahabatnya beliau bersabda:

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوْراً وَبُرْهَاناً وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ وَلاَ بُرْهَانٌ وَلاَ نَجَاةٌ، وَحُشِرَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَقَارْوْنَ وَأَبِيْ بْنِ خَلَفِ

"siapa saja yang bisa menjaga sholatnya, baginya cahaya, bukti dan keselamatan di hari kiamat dan siapa saja yang tidak mampu menjaganya maka tidak ada cahaya, tidak ada bukti dan tidak ada keselamatan, dan akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama dengan  Fir'aun, Hamman, Qarun dan Abi Kholaf" [4]

قَالَ بَعْضُ أَهْلِ اْلعِلْمِ: إِنَّ حَشْرَهُ مَعَ هَؤُلَاءِ يَدُلُّ عَلىَ أَنَّهُ كَافِرٌ كُفْراً أَكْبَرَ؛ لِأَنَّ حَشْرَهُ مَعَ رُؤُوْسِ الْكُفْرَةِ يَدُلُّ عَلَى أَنَّهُ قَدْ صَارَ مِثْلَهُمْ. أهـ.

Sebagian para ulama berkata:"sesungguhnya dikumpulkannya bersama tokoh-tokoh tersebut menunjukkan bahwa perbuatan meninggalkan sholat karena meremehkan dan malas termasuk perbuatan kafir akbar (mengeluarkan dari Islam) karena dikumpulkan bersama para pembesar kekafiran sehingga hukum dari perbuatan meninggalkan sholat seperti perbuatan kufur akbar yang mereka lakukan"

Kota Baru, Senin 4 Robius tsani 1438 H/ 2 Januari 2017 M
Abu Aisyah (Dodi Iskandar, S.Si, M.Pd)

Referensi:
[3] HR Ahmad no  21563
[4] HR Ahmad no 6540.

https://www.binbaz.org.sa/fatawa/4361

No comments:

Post a Comment