Pelajaran ke-2: Rukun Iman, Pembagian Tauhid dan Syirik (Bag. 3)

sambungan Pelajaran ke-2........

 أَمَّاالنَّوْعُ الثَّالِثُ:وَهُوَ الشِّرْكُ الْخَفِيُّ, فَدَلِيْلُهُ قَوْلُ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم:أَلاَ أُخْبِرُ كُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِيْ مِنَ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ؟

jenis syirik yang ketiga yaitu syirik khofi.Dalilnya sabda Nabi : "Bagaimana sekiranya aku kabarkan kepada kalian (para sahabat) sesuatu yang lebih aku takuti daripada al-Masih ad-Dajjal?

قَالُوْ:بَلَى يَارَسُوْلُ الله, قَالَ:اَلشِّرْكُ اْلخَفِيُّ,يَقُوْمُ الرَّجُلُ فَيُصَلِّيْ فَيُزَيِّنُ صَلاَتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ الرَّجُلِ إِلَيْهِ.رَوَاهُ اْلإِمَامُ أَحْمَدُ ِفيْ مُسْنَدِهِ, عَنْ أَبِيْ سَعِيْدِ الْخُدْرِيْ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

Para sahabat menjawab: ya Wahai Rasulullah, Beliau sholallohu alaihi wa sallam menjawab: syirik khofi (syirik samar). Contohnya ada seorang laki-laki berdiri kemudian sholat dan meperindah sholatnya karena dia melihat ada laki-laki lain yang memperhatikannya. (HR Imam Ahmad dalam musnadnya dari Abi Said Al khudri semoga Allah meridoinya).

وَيَجُوْزُ أَنْ يُقْسَمُ الشِّرْكُ إِلَى نَوْعَيْنِ فَقَطْ.أَكْبَرُ وَأَصْغَرُ, أَمَّا الشِّرْكُ الْخَفِيُّ فَإِنَّهُ يَعُمُّهُمَا.فَيَقَعُ فِي الْأَكْبَرِ, كَشِرْكِ الْمُنَافِقِيْنَ؛ لِأَنَّهُمْ يُخَفُّوْنَ عَقَائِدَهُمُ اْلبَاطِلَةَ, وَيَتَظَاهَرُوْنَ بِالْإِسْلَامِ ِريَاءً وَخَوْفًا عَلَى أَنْفُسِهِمْ

Dan bisa juga syirik dibagi menjadi dua bagian saja. Besar dan kecil. Adapun syirik khofi maka dapat mencakup kepada keduanya. Bisa masuk kedalam syirik akbar, contohnya syiriknya orang-orang munafik. Karena sesungguhnya mereka menyembunyikan keyakinan mereka yang batil dan mereka berpura-pura masuk Islam dengan riya dan khawatir akan keselamatan diri mereka.

وَيَكُوْنُ فِي الشِّرْكِ اْلاَصْغَرِ, كَالرِّيَاءِ, كَمَا ِفيْ حَدِيْثِ مَحْمُوْدِ بْنِ لَبِيْدِ اْلأَنْصَارِيِّ اَلْمُتَقَدِّمِ, وَحَدِيْثِ أَبِيْ سَعِيْدِ اْلمَذْكُوْرِ. والله ولي التوفيق.

dan bisa juga terjadi pada syirik kecil seperti riya sebagaimana dalam hadist mahmud bin Labid Al Ansor yang terdahulu serta hadist Abi Said Al Khudri yang telah disebutkan. Allahlah pelindung dan pemberi taufik.

Pontianak, 21 Desember 2016
Abu Aisyah (Dodi Iskandar, S.Si, M.Pd)

Sumber rujukan:

Ad-Durus al-Muhimmah Li 'Ammatil Ummah. Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, maktabah malik fahd, cetakan ke-4, hal 11

No comments:

Post a Comment