كتاب الطهارة
وَيَشْتَمِلُ عَلَى عَشْرَةِ أَبْوَابٍ:
kitab toharoh
mencakup 10 bab
اَلْبَابُ الْأَوَّلُ: ِفيْ أَحْكَامِ الطَّهَارَةِ وَالْمِيَاهِ
وَفِيْهِ عِدَّةُ مَسَائِلَ
Bab pertama, hukum-hukum bersuci, hukum-hukum air
dan didalamnya terdapat beberapa permasalahan
اَلْمَسْأَلَةُ
الْأُوْلَ فِيْ تَعْرِيْفِ بِالطَّهَارَةِ وَبَيَانِ أَهَمِّيَتِهَا
وَأَقْسَامِهَا
.
masalah yang
pertama : apa itu toharoh dan menjelaskan pentingnya
toharoh dan pembagian-pembagiannya
أَهَمِّيَةُ
الطَّهَارَةِ وَأَقْسَامِهَا
pertama, pentingnya toharoh dan pembagian-pembagiannya. toharoh adalah pembuka
solat, dan syarat-sayartnya yang paling kuat yang sangat ditekankan
اَلطَّهَارَةُ هِيَ مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ وَآكَدُ
شُرُوْطِهَاوَالشَّرْطُ لَابُدَّ أَنْ يَتَقَدَّمَ عَلىَ الْمَشْرُوْطِ
وَالطَّهَارَةُ عَلىَ قِسْمَيْنِ:
dan sebuah
persyaratan, itu harus mendahului yang disyaratkan, dan toharoh terbagi menjadi
dua bagian
اَلْقِسْمُ الْأَوَّلُ: طَهَارَةٌ مَعْنَوِيَّةٌ وَهِيَ
طَهَارَةُالْقَلْبِ مِنَ الشِّرْكِ وَالْمَعَاصِيْ وَكُلِّ مَارَانَ عَلَيْهِ
وَهِيَ أَهَمُّ مِنْ طَهَارَةِ اْلبَدَنِ
bagian pertama
bersuci secara makna, yang dimaksud toharotun maknawiyyatun yaitu kesucian hati
membersihkan qolbu/hati dari kesyirikan kemaksiatan dan setiap yang menodai dan
mengotori hati tersebut, dan pembersihan qolbu jauh lebih penting lebih urjen
dari kesucian badan
اَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةٌ إِذَا صَلَحَتْ
صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ , وَإِذَا فَسَدَتْ
فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ , أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ " رواه البخاري ومسلم
ketahuilah di dalam
jasad seseorang ada sepotong daging, jika baik seoptong daging itu baik maka
akan baiklah seluruh tubuhnya, namun jika buruk maka buruklah seluruh tubuhnya
(HR Bukhari Muslim)
وَمَنْ
يُرِدِ اللَّهُ فِتْنَتَهُ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللَّهِ شَيْئاً أُولَئِكَ
الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ
"Barangsiapa
yang Allah kehendaki fitnah kedalam hati seseorang, maka sekali-kali kamu tidak
akan mampu menguasainya engkau tidak akan mampu merubahnya, Mereka itu adalah
orang-orang yang Allah tidak kehendaki mensucikan hati-hati mereka (Al Maidah
:41)
وَلاَ
يَمْكِنُ أَنْ تَتَحَقَّقَ طَهَارَةُ الْبَدَنِ مَعَ وُجُوْدِ نَجَسِ الشِّرْكِ
كما قال تعالى: إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ
dan tidak mungkin
akan terwujud, kesucian jasmani/kesucian badan disertai adanya najis
kesyirikan, Seperti firman Allah Ta'ala :"Sesungguhnya orang-orang yang
musyrik itu najis" (At-Taubah:28)
اَلْقِسْمُ الثَّاِنيْ: اَلطَّهَارَةُ الْحِسِّيَّةُ وَسَيَأْتِيْ
تَفْصِيْلُ الْقَوْلِ فِيْهَا ِفي الْأَسْطُرِ التَّالِيَةِ:تَعْرِيْفُهَا وَهِيَ
فِي الُّلغَةِ اَلنَّظَافَةُ وَالنَّزَاهَةُ مِنَ الْأَقْذَارِ
bagian kedua bersuci secara fisik, dan akan disebutkan rincian
tentang penjelasan hal ini pada baris-baris berikut ini.
kedua, definisi toharoh, secara bahasa yaitu
kebersihan serta kesucian dari berbagai kotoran-kotoran
وَفِي الْإِصْطِلاَحِ:رَفْعُ الْحَدَثِ وَزَوَالُ الْخَبَثِ
adapun secara istilah, mengangkat hadas dan menghilangkan khobats.
bersambung ........
Kota Baru Ujung,
Senin 12 Desember 2016
Abu Aisyah (Dodi
Iskandar, S.Si, M.Pd)
Sumber rujukan:
Fikhul Muyassar fii
daui kitabi wasunnah. Prof Dr Abdul Aziz MAbruk Al-Ahmadi, Prof. Dr. Abdul
Karim Bin Shunaitan Al-Amri, Prof Dr Abdullah Bin Fahd Asy-Syarif dan Prof Dr
Faihan Bin Syali Al-Muthairi. Majmu'ul malik Fahd. hal 1
No comments:
Post a Comment