









Tiap Sabtu ke 2 & 4
Tiap Sabtu ke 2 & 4
Rilis Berita
Pontianak – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Barat secara resmi telah menerbitkan Fatwa Nomor 01 Tahun 2025* yang menyatakan ajaran Tarekat Al-Mu’min sebagai ajaran sesat dan menyesatkan. Dokumen fatwa tersebut diserahkan secara simbolis kepada Pimpinan Tarekat Al-Mu’min, Muhammad Effendy Saad, dalam sebuah pertemuan silaturahmi di Sekretariat MUI Kalbar pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan MUI Kalbar, di antaranya Ketua Umum Drs. KH. Basri Har, Sekretaris Umum Muhammad Sani, S.H., M.Ap., Wakil Ketua Umum Prof. Dr. Wajidi Sayadi, M.Ag., Ketua Komisi Fatwa KH. Saifuddin Zuhri, dan Sekretaris Komisi Fatwa Prof. Dr. Muhammad Hasan, M.Ag. Turut hadir pula dari Komisi Pengkajian dan Penelitian, Dr. Muhammad Tisna Nugraha, M.Si., serta Pimpinan/Mursyid Tarekat Al-Mu’min, Ustaz Muhammad Effendy Saad.
Ketua Umum MUI Kalbar, Drs. KH. Basri Har, menyatakan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk menyosialisasikan dan menyerahkan secara langsung hasil fatwa kepada pihak terkait.
"Kami sangat bersyukur dengan kehadiran dan itikad baik dari Pimpinan Tarekat Al-Mu’min yang telah berkenan hadir. Kami mengimbau kepada seluruh umat Islam untuk tetap menjaga ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah, serta tidak melakukan provokasi ataupun tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun pasca keluarnya fatwa ini,” ujar KH. Basri Har.
Menanggapi hal tersebut, Pimpinan Tarekat Al-Mu’min, Muhammad Effendy Saad, menyatakan menerima putusan fatwa MUI Kalbar.
Dirinya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat terutama umat Islam serta berkomitmen untuk kembali kepada ajaran Islam yang benar (ruju’ ilal haqq) demi kemaslahatan umat dan masyarakat luas.
Selain itu, ia juga menegaskan akan menjalankan putusan fatwa, membubarkan tarekat Al Mu'min dan tidak lagi menyebarluaskan ajarannya.
Sebagai bukti menjalankan komitmennya kembali kepada ajaran Islam yang benar, dirinya bersedia untuk membuat surat pernyataan dan dipublikasikan di media massa.
Fatwa yang ditetapkan di Pontianak pada 29 Juli 2025 ini didasarkan pada kajian mendalam terhadap ajaran dan keyakinan yang dikembangkan oleh Muhammad Effendy Saad.
Berikut adalah isi putusan dan rekomendasi dari fatwa tersebut:
Ketentuan Umum:
Link lengkap salinan Fatwa
https://drive.google.com/file/d/1A7vWrrgtGh7kjI0Ha643UU_9E573-d6y/view?usp=drive_link
Kata tahdzir bagi sebagian orang banyak yang belum paham. Beda dengan kata haram, mudah dimengerti semua orang. Jika ada kejelasan terang benderang ada masjid, sekolah, ma'had, ponpes dan sejenisnya dibangun diatas tanah yang tidak halal, maka sikap seorang muslim yang bertakwa pastinya ia akan cari masjid, sekolah, mahad, ponpes dan sejenisnya yang jelas-jelas dibangun diatas tanah yang halal, kan banyak jumlahnya. Rekomendasi atau mendapatkan muadalah dari UIM belum menjamin kehalalannya. Cek dulu status tanahnya atau dapat modal dari mana beli tanah tersebut, kalau ada unsur kezoliman kepada sesama manusia, tidak bertakwa namanya masih sholat di situ, memasukkan anaknya kesitu, atau jadi karyawannya. Kalau yang halal banyak, ngapain cari yang haram.
cukuplah kita pegang ayat yang mulia ini:
وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ
janganlah kalian saling dukung dalam dosa dan permusuhan
Pontianak, Selasa 5 Muharram 1447 H
Dodi Iskandar
Tergesa-gesa jadi dokter bisa malpraktek, pasien jadi korban karena salah diagnosa. Jika dilaporkan dokter kena pidana. Bagaimana jika terburu-buru jadi ustadz, salah persepsi kitab yang dibaca, audien bisa jadi korban karena maltarbiyah. Terbukti sejumlah rumah tangga dan muslimah hancur kehormatannya dan ini terjadi berkali-kali di Kalimantan Barat, khususnya di Pontianak, pelakunya mengklaim *salafi*, apa kira-kira yang perlu dievaluasi ya?
Sosok Ustad Ihsan, Lc, M.E. Penyuluh Award Tingkat Nasional Tahun 2025 Mengangkat Tema: Pengaruh Terapi Al-Qur’an Terhadap Remaja Pecandu Judi Online di Desa Nipah Panjang Kec. Batu Ampar
Ihsan atau biasanya masyarakat menyapanya dengan Ust. Ihsan. Lahir di Dusun Sungai Pandan, Desa Nipah Panjang, Kec. Batu Ampar, Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat. Pada Tahun 1987. Ia merupakan putra pertama dari padangan Abdullah, S.Pd.I dengan Ibu Habibah.
Jenjang pendidikan sekolah dasar: SDN 04 Batu Ampar, Dusun Sungai Pandan, pada tahun 2000. Pada tahun 2003 ia menyelesaikan pendidikan Mts di Pondok Pesaantren di Khulafaurrasyidin di Kab. Kubu Raya. Adapun di Aliyah dia kembali memilih jalur Pondok Pesantren demi memperdalami ilmu agama dengan merantau ke pulau Jawa di Pondok Modern Al-Barokah dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2006. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di kampus LIPIA Jakarta dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2015. Di Kampus ia mendalami Ilmu Al-Qur’an, Tafsir, Fiqih, Ushul Fiqih, dan Adab.
Setelah selesai dari bangku kuliah ia langsung mendaftar sebagai dosen di Ma’had Al-Khansa Muhammadiyah, pada tahun 2015. Ia mengampu mata kuliah Bahasa Arab. Selanjutnya ia menempuh pendidikan Pascasarjana di IAIN Pontianak dengan mengambil jurusan Ekonomi Syariah dan selesai pada tahun 2022
Pada tahun 2019 dia mengikuti tes Penyuluh Agama kemudian diterima sebagai penyuluh honorer dan ditempatkan di wilayah Kecamatan Batu Ampar dan sekarang sudah diangkat menjadi ASN di lingkungan Kementerian Agama Kubu Raya.
Ihsan merupakan salah satu perwakilan Kabupaten Kubu Raya yang berhasil meraih juara I tingkat Provinsi kemudian melanjutkan Penyuluh Agama Islam Award Tingkat Nasional Tahun 2025, ia mewakili Provinsi Kalimantan barat dengan kategori Peningkatan Literasi Al-Qur’an. Penyuluh Agama Islam merupakan ujung tombak Kementerian Agama-RI yang ditugaskan di bawah naungan Bimbingan Masyarakat Islam. Peran Penyuluh Agama Islam secara umum tugasnya adalah melaksanakan dan mengembangkan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan mensuksekan program-program pembangunan melalui pitnu dan bahasa agama, demi kesejahteraan umat. Sehingga rutinitas kinerjanya lebih banyak berada diluar kantor, yaitu sering hadir tatap muka bersama masyarakat jamaah binaannya.
Jamaah binaan penyuluhan Ihsan berada di dua wilayah, Desa Nipah Panjang dan Desa Teluk Nibung. Untuk Desa Nipah Panjang Kecamatan Batu Ampar.
Sebuah perubahan datang dari Desa Nipah Panjang dan Desa Teluk Nibung, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya. Perubahan di desa ini tumbuh perlahan, lewat pencerahan seorang ustadz dan lantunan ayat suci yang dibacakan di ruang-ruang kecil, musallah sederhana, atau di beranda rumah warga.
Beberapa tahun terakhir, desa pesisir ini mulai menghadapi tantangan baru, disinyalir ada beberapa remaja yang terjerat judi online. Mereka adalah pelajar dan pemuda yang terpapar dari ponsel di tangan, tanpa kontrol dan pendampingan yang memadai. Judi online bukan hanya soal kehilangan uang, tapi juga memengaruhi psikologis, merusak relasi keluarga, bahkan membuat sebagian pemuda kehilangan arah.
Namun di tengah situasi yang mengkhawatirkan itu, sebuah pendekatan sederhana tapi menyentuh dihadirkan pembinaan dan terapi Al-Qur’an. Program ini adalah bagian dari kegiatan penyuluhan agama yang dilaksanakan di wilayah tersebut. Bukan dengan cara menghakimi atau memaksa, tetapi lewat dialog keagamaan yang terbuka, pembacaan Al-Qur’an yang rutin, serta pelibatan aktif remaja dalam kegiatan ibadah dan kajian.
"Yang penting bukan hanya mereka hafal atau lancar bacaannya, tapi bagaimana mereka merasa dihargai, didengar, dan diberi harapan," ujar Ustadz Ihsan Lc, ME, penyuluh agama di sela-sela pertemuan dengan warga. Dari pembinaan ini sebagian remaja yang awalnya menarik diri, mulai membuka hati untuk kea rah yang lebih baik.
Penyuluhan dan terapi ini lanjut Ihsan bukan konsep instan. Ia dibangun dari kepercayaan, kesabaran, dan konsistensi. Dia dan rekan penyuluh kerap datang ke desa, berbincang dengan warga, mengunjungi keluarga, dan mengadakan bimbingan kelompok remaja. Perlahan tapi pasti, perubahan mulai tampak. Beberapa pemuda yang sebelumnya diduga sebagai penjudi online, kini aktif kembali di masjid, membantu kegiatan sosial, dan bahkan menjadi inspirasi bagi temannya yang lain.
Program ini menjadi perhatian hingga tingkat nasional. Dalam ajang Penyuluh Agama Islam Award Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, kinerja dari Ustadz Ihsan ini mendapat penghargaan pada kategori Peningkatan Literasi Al-Qur’an. Bukan semata karena prestasinya di atas kertas, tetapi karena dampak sosial dan kemanusiaannya yang nyata.
Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa kekuatan perubahan tidak selalu datang dari kebijakan besar. Kadang, ia lahir dari peluh dan sabar orang-orang yang bekerja dalam diam, menyapa masyarakat dari rumah ke rumah, mengobati luka batin dengan ayat suci, dan membangkitkan semangat yang hampir padam di dada anak-anak muda.
Desa Nipah Panjang dan Desa Teluk Nibung bukan hanya dikenal sebagai desa pesisir di Kalimantan Barat. Desa ini menjadi contoh bahwa harapan bisa ditanam di mana saja, bahkan di tempat yang paling sunyi. Harapan ini akan selalau ada selama ada orang-orang yang mau menyiraminya dengan kasih, ilmu, dan keyakinan bahwa setiap manusia bisa kembali ke jalan yang terang.
Utadz Ihan sendiri lahir di Dusun Dusun Sungai Pandan, Desa Nipah Panjang, Kecamatan Batu Ampar,Kab.Kubu Raya Kalbar. Pada Tahun 2003 ia menyelesaikan pendidikan Mts di Pondok Pesantren di Khulafaurrasyidin di Kab. Kubu Raya. Adapun di Aliyah dia kembali memilih jalur Pondok Pesantren demi memperdalami ilmu agama dengan merantau ke pulau Jawa di Pondok Modern Al-Barokah dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2006.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan di kampus LIPIA Jakarta dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2015. Di Kampus ia mendalami Ilmu Al-Qur’an, Tafsir, Fiqih, Ushul Fiqih, dan Sastra Arab. Setelah selesai dari bangku kuliah ia langsung mendaftar sebagai dosen di Ma’had Al- Khansa Muhammadiyah mengampu mata kuliah Bahasa Arab. Selanjutnya ia menempuh pendidikan Pascasarjana di IAIN Pontianak Jurusan Ekonomi Syariah dan selesai pada tahun 2022. Dia Bekerja sebagai Penyuluh Agama Islam di Kementerian Agama Islam Kubu Raya.
Profil Ustadz Ihsan selengkapnya.
Pertanyaan: apa pendapat anda tentang bermua’amalah dengan para pelaku dosa besar, seperti homosek, pezina, dan pelaku dosa besar lainnya yang telah datang dalil yang menyebutkan ancaman keras bagi pelakunya. Bolehkah berbicara dengan mereka? Bolehkah mengucapkan salam kepada mereka? Bolehkah pula berteman dengan mereka dalam rangka mengingatkan mereka akan ancaman Allah dan siksaan-Nya yang pedih apabila sudah ada tanda-tanda taubat pada mereka?
Jawab: Orang yang tertuduh melakukan perbuatan maksiat tersebut wajib untuk dinasehati dan diberi peringatan akan maksiat itu dan akibat burukya, dan sungguh maksiat itu termasuk sebab-sebab penyakit, keras, dan kematian hati, adapun orang yang terang-terangan dan mengakui maksiat itu, maka wajib ditegakkan had pada dirinya dan dilaporkan kepada penguasa. Dilarang berteman dan duduk bergaul dengan mereka (pelaku homoseks dan pelaku zina) bahkan boiot kepada mereka wajib agar Allah memberi hidayah dan bertaubat kecuali jika boijot tersebut justru menjadikan mereka bertambah buruk.
Maka wajib mengingkari mereka terus-menerus dengan cara-cara yang baik dan nasihat yang tidak putus sampai Allah memberikan hidayah kepada mereka (pelaku homoseks dan zina). Tidak boleh menjadikan mereka sebagai teman. Bahkan wajib terus-menerus mengingkari mereka dan mentahdzir (memperingatkan terang benderang) dari mereka karena amalan-amalan mereka yang buruk, wajib bagi pemerintah (polisi dan hakim, pent.) menangkap mereka dan menegakkan hukuman syar’I, wajib bagi siapa saja yang mengetahui keadaan mereka untuk membantu pemerintah berdasarkan firman Allah yang maha suci:”dan saling tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan” [Al Maidah:2] dan firman Allah azza wa jalla:”Orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) makruf dan mencegah (berbuat) mungkar” [At Tubah 71] dan firman Allah subhanahu wa ta’ala: “Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran” [Al Asri 1-3]
Begitupula berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa di antara kalian yang melihat suatu kemungkaran, maka hendaknya dia merubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, dengan lisannya, dan jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itu selemah-lemah iman” [HR Imam Muslim dalam sahihnya] dan Sabda beliau shallallalhu alaihi wasallam:
“Agama itu nasihat. Ditanyakan kepada beliau, Nasihat untuk siapa wahai Rasulullah ?”. Beliau menjawab, “Untuk Allah, untuk kitabNya, untuk RasulNya, dan untuk para pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin secara umum” [HR Imam Muslim], ayat dan hadist yang semakna dengan hal ini banyak.
Kami meminta kepada Allah agar Dia memperbaiki keadaan kaum muslimin, memberikan mereka pemahaman terhadap agamanya, mengkaruniakan taufiq kepada mereka untuk saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran, menyatukan kalimat mereka, dan memperbaiki keadaan pemerintah mereka sesungguhnya Allah sebaik-baik yang diminta
Referensi:
Majmu Fatawa wa maqolat mutanawi’ah Juz 5 Hal 399-400. Syaikh Bin Baz Rahimahullah
Pontianak, 16 Rajab 1446/ 16 Januari 2025
Diterjemahkan oleh:
Dr. Dodi Iskandar, S.Si., M.Pd
(Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)
Fatwa Syaikh Bin Baz Rahimahullah
Hadist qauli lebih kuat dari hadist fi'liyi. Jika ada pertentangan antara hadist qauli dan hadist fi'liyi dan jika tidak ada kemungkinan untuk mengkompromikan keduanya maka hadist qauli dimenangkan atas hadist fi'liyi.
Serial 1000 Amalan Sunnah Sehari Semalam
Amalan Sunnah ke-1 sd ke 25
1. Mengusap bekas tidur pada wajah dengan tangan.
Imam An Nawawi dan Imam Ibnu Hajar membawakan hadist:
"Rasulullah shallallahu Alaihi wasallam bangun kemudian duduk mengusap bekas tidur pada wajahnya dengan tangannya" (HR Muslim).
2. Membaca Doa:
الحمد لله الذي أحيانابعدماأماتناوإليه النشور
Alhamdulillahi ladzii ahyaanaa ba'da amaatanaa wa ilaihin nusyuur
"Segala puji hanya milik Allah yang telah menghidupkan kita setelah menidurkan kita dan kepada-Nyalah kita akan dibangkitkan" (HR Bukhari)
3. Bersiwak
كان رسول الله عليه وسلم إذا إستيقظ من اليل يشوص فاه بالسواك متفق عليه
"Rasulullah Alaihi Wa sallam jika bangun malam beliau membersihkan mulutnya" (HR Bukhari Muslim)
Hikmah Siwak:
4. Masuk dengan kaki kiri dan
5. keluar dengan kaki kanan
6. Doa masuk tempat buang hajat
اللهم إني أعوذبك من الخبث والخبائث. متفق عليه
Allahuma innii a'dzubika minal khubutsi wal khobaaits
"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari syetan laki-laki dan syetan perempuan" (HR Bukhari Muslim)
7. Doa keluar dari WC
غفرانك. اخرجه اصحاب السنن إلا النسائي
Ghufroonak
"Aku memohon ampunan-Mu" (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Semua orang masuk ke WC beberapa kali dalam sehari semalam, ia dapat melakukan dua sunnah saat masuk dan dua sunnah saat keluar
8. Membaca basmalah
9. Mencuci dua telapak tangan di awal wudhu
10. Memulai dengan berkumur kumur dan memasukkan air ke hidung sebelum mencuci wajah
11. Mengeluarkan air dari hidung dengan tangan kiri berdasarkan hadist
“Rasulullah mencuci dua telapak tangannya tiga kali, lalu berkumur, menyedot air ke hidung, mengeluarkannya kemudian mencuci wajahnya tiga kali” (HR Bukhari Muslim)
12. Sungguh-sungguh saat berkumur dan memasukkan air ke hidung bagi yang tidak puasa berdasarkan hadist
وبالغ بالاستنشاق إلا ان تكون صائما. اخرجه الاربعة
"Bersungguh-sunguhlah instinsaq (memasukkan air ke hidung) kecuali anda sedang puasa" (HR Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Makna bersunguh-sungguh saat berkumur yaitu memutarkan air ke seluruh sudut mulut
Makna bersungguh-sungguh saat memasukkan air ke hidung yaitu menyedot air sampai bagian terdalam hidung
13. Berkumur dan memasukkan air ke hidung dari satu telapak tangan dengan sekaligus tanpa dipisah (sebagian air untuk kumur dan sebagiannya disedot hidung) berdasarkan hadist
ثم ادخل يده فتمضمض واستنشق من كف واحده. متفق عليه
“Kemudian Rasulullah shallalahu alaihi wasallam memasukkan satu tangannya untuk mengambil air lalu berkumur dan menyedot air dengan hidung dari satu telapak tangannya” (HR Bukhari Muslim)
14. Bersiwak dilakukan saat berkumur berdasarkan hadist
لولا ان اشق على أمتي لامرتهم بالسواك مع مل وضوء. رواه احمد والنسائي
"Seandainya tidak memberatkan umatku pasti aku suruh mereka kaum muslimin bersiwak setiap kali wudhu” (HR Ahmad dan An Nasai)
15. Menyela-nyela jenggot tebal saat mencuci wajah berdarkan hadist
كان صلى الله عليه وسلم يخلل لحيته في الوضوء. اخرجه الترمذي
"Dulu Nabi shallallahu alaihi wasallam menyela-nyela jenggotnya saat berwudhu (mencuci muka)” (HR At Tirmidzi).
16. Tata cara mengusap kepala
Memulai mengusap dari bagian depan kepala sampai ujung tengkuk lalu mengusap sekali lagi ke arah bagian depan kepala
Mengusap yang sifatnya wajib adalah meratakan dalam mengusap
مسح رسول الله صلى الله عليه وسلم براسه فاقبل بيديه وادبر. متفق عليه
“Rasulullah shallalahu alaihi wasallam mengusap kepalanya bergerak maju dengan dua tangannnya dan bergerak mundur “(HR Bukhari Muslim).
17. Menyela-nyela tangan dan jari kaki berdasarkan hadist:
اسبغ الوضوء وخلل بين الاصابع. اخرجه الأربعة
"Sempurnakan wudhu dan lakukan takhlil (menyela-nyela) diantara jemari" (HR Abu Dawud, Nasa'i, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
18. Mendahulukan bagian kanan tangan dan kaki dari bagian kiri saat berwudhu.
Dalilnya:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعجبه التيمن في
التنعله..وطهوره. متفق عليه
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyukai mendahulukan bagian kanan dulu dalam memakai sendal dan bersuci” (HR Bukhari Muslim).
19. Menambah dari satu menjadi tiga kali dalam mencuci wajah, dua tangan dan dua kaki.
20. Membaca dua syahadat setelah wudhu
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله
وثمرتها: إلا فتحت ابواب الجنة الثمانية يدخل من ايها شاء. رواه مسلم
“Balasannya adalah dibuka 8 pintu surga , ia masuk dari pintu mana saja yang ia inginkan” (HR Muslim)
21. Menggosok menggunakan tangan saat air membasahi anggota wudhu atau setelahnya.
22. Hemat menggunakan air
كان صلى الله عليه وسلم يتوضأ بالمد. متفق عليه
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menggunakan air sebanyak 1 mud (1 liter)” (HR Bukhari Muslim)
23. Melebihkan batas wajib anggota wudhu yang empat yaitu dua tangan dan dua kaki.
Abu Hurairah radiyallahu anhu berwudhu dengan mencuci tangannya sampai ke lengan dan mencuci kaki sampai ke betis
لأن اباهريرة توضأ فغسل يده حتى اشرع في العضد ورجله حتى اشرع في الساق ثم قال هكذا رايت رسول الله صلى الله عليه وسلم يتوضأ. رواه مسلم
“Abu Hurairah radiyallahu anhu berwudhu dan saat mencuci tangan sampai ke lengan dan mencuci kakinya sampai betis, beliau mengatakan:"seperti inilah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berwudhu” (HR Muslim)
Ada perbedaan keterangan, di kitab syarhu risalah syuruti sholat wa wajibatiha wa arkaniha karya Syaikh Abdul Aziz Ar Rajihi hal 28, disebutkan justru Abu Hurairah radiyallahu anhu berijtihad mencuci tangan sampai ke ketiak, namun ijtihad beliau lemah dan yang kuat hanya membasuh tangan melewati dan sampai membasahi lengan saja tidak sampai ke ketiak berdasarkan perbuatan Nabi shallallahu alaihi wasallam yang bersumber dari hadist riwayat Abu Hurairah radiyallahu anhu
Syaikh Ar rajihi hafidzahullahu menyebutkan kaidah ushul fiqih
ان العبرة بما روى الراوي لا بما رأى
“Sesungguhnya yang dijadikan patokan itu riwayat yang dibawakan perowi bukan pendapat perowi” (al badrul munir karya ibnu mulqin 504/6)
24. Berwudhu di rumah
Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda:
من تطهر في بيته ثم مشى إلى بيت من بيوت الله ليقضي فريضة من فرائض الله كانت خطوتاه إحداهما تحط خطيئه والأخرى ترفع درجة. رواه مسلم
"Barangsiapa wudhu di rumahnya, lalu berjalan ke salah satu rumah di antara rumah-rumah Allah untuk menunaikan satu kewajiban di antara perkara-perkara yanh Allah wajibkan maka dua langkah yang ia ayunkan, satu langkah menghapus satu kesalahan dan satu langkah lainnya mengangkat satu derazat" (HR Muslim).
25. Sholat Dua Rokaat setelah wudhu
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Siapa saja berwudhu seperti wudhuku ini lalu sholat dua rokaat dan tidak berkata-kata di dalamnya maka ia diampuni dosanya yang telah lalu”. (HR Muslim)
Berapa banyak seorang muslim berwudhu sehari semalam? Sebagian ada yang 5 kali dan sebagian lain ada yang lebih karena melakukan sholat sunnah duha, tahajud. Besarnya pahala yang didapatkan oleh seorang muslim sebanding dengan banyaknya ia melakukan sunnah-sunnah wudhu.
Buah dari mengamalkan sunnah wudhu yaitu sebagaimana sabda nabi shallallahu alaihi wasallam:
“Siapa saja yang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya maka keluarlah dosa-dosa dari jasadnya sampai keluar juga dari arah bawah kukunya” (HR Muslim).
Diterjemahkan:
Dr. Dodi Iskandar
dari kitab:
Alfu sunnah fil yaumi wal lailah. Hal 1-13. Karya Khalid Al Hisani
Segala puji hanya milik Allah zat yang maha pengasih kepada kaum mukminin, maha pengampun, maha membalikan hati dan penglihatan, maha mengetahui yang terlihat dan tersembunyi. Aku memuji-Nya dengan sanjungan yang tak putus di saat sore dan pagi. Aku bersaksi tiada zat yang diibadahi dengan pantas kecuali Allah saja tidak ada tandingan bagi-Nya. Persaksian yang menyelamatkan pengucapnya dari siksa neraka. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah nabi pilihan-Nya. Semoga Allah berikan kesejateraan kepada beliau, keluarganya, para istrinya dan para sahabatnya selaras dengan pengagungan dan penghormatan. Kesejahteraan abadi di waktu malam dan siang.
Amma ba'du
Urusan yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim adalah mengamalkan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam segala sudut kehidupan, diam, bergerak, berucap, dan berbuat, sehingga urusan paling penting ini memprogram kehidupannya di atas sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, semua sisi kehidupannya sedari pagi hingga malam.
Dzun Nun Al misri berkata:"termasuk tanda mencintai Allah azza wa jalla yaitu mengikuti kekasih-Nya shallallahu alaihi wa sallam dalam akhlak, perbuatan, perintah dan sunnahnya".
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Allah Ta'ala berfirman: "katakan, jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku niscaya Allah akan mencintai dan memaafkan dosa-dosa kalian dan Allah itu maha pemaaf dan maha penyayang” (Al Imran:31).
Al Hasan Al Abasri berkata:"tanda kecintaan mereka kepada Allah adalah ittiba (mengikuti) sunnah Rasul-Nya ".
Sungguh kedudukan mukmin itu diukur dengan seberapa besar ia mengikuti sunnah Rasul shallallahu alaihi wa sallam. Semakin banyak ia mempraktekan sunnah Rasul semakin tinggi dan mulia kedudukannya di sisi Allah".
Inilah yang melatar belakangi aku mengumpulkan bahasan ringkas dengan tujuan menghidupan kembali sunnah Rasul shallallahu alaihi wa sallam dalam realitas kehidupan sehari-hari kaum muslimin dalam ibadah, tidur, makan, minum, interaksi antar manusia, bersuci, di dalam, di luar, berpakaian, dan segenap diam dan geraknya.
Coba renungkan, jika salah seorang dari kita kehilangan sejumlah harta (uang), betapa besar perhatian dan serius kita mencarinya sampai menemukannya lagi.
Disisi lain, berapa sunnah yang hilang dari kehidupan kita, apakah kita berduka karena kehilangannya lalu berusaha mengamalkannya kembali dalam realitas kehidupan kita?
Sungguh, di antara musibah yang terjadi pada kehidupan kita bahwa kita lebih besar keseriusannya terhadap uang (dinar dan dirham) daripada terhadap sunnah Rasul.
Seandainya dikatakan kepada kaum muslimin, barang siapa yang mempraktekan satu sunnah Rasul maka ia akan memperoleh sejumlah uang, tentu mereka akan semangat mempraktekannya dalam setiap sudut kehidupannya dari pagi hingga sore karena motivasinya mereka ingin mendapatkan keuntungan sejumlah uang di balik setiap sunnah.
Dengan cara apa uang itu memberi manfaat kepada anda saat uang tersebut diletakkan dalam kuburan anda dan saat anda telah tertimbun tanah. Allah Ta'ala berfirman:"
بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ .
Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia,
وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ
padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal (Al a'la 16-17).
Makna dari sunnah dalam bahasan ini yaitu pelakunya diberikan pahala dan orang yang meninggalnya tidak akan disiksa. Sunnah tersebut berulang-ulang ada di setiap siang dan malam dan salah satu dari kita ada yang mampu mempraktekannya.
Aku telah mengumpulkan sekurang-kurangnya ada 1000 sunnah dalam semua sisi kehidupan bagi setiap muslim andai ia semangat mengamalkannya setiap hari. Tidaklah risalah (karya) ini disusun melainkan untuk menerangkan sunah tersebut.
Seandainya seorang muslim semangat mempraktekan seribu sunnah dalam sehari semalam maka dalam sebulan ia mengamalkan tiga puluh ribu sunnah maka perhatikanlah orang yang tidak tahu tentang sunah-sunnah ini atau orang yang tahu namun belum mengamalkannya, berapa banyak derazat dan kebaikan yang telah hilang dari dirinya dan sungguh ia benar-benar terhalangi dari mendapatkannya.
Sungguh berpegang dengan sunnah mendatangkan beberapa faidah:
1. Pencapaian ke derazat cinta dari Allah kepada hamba-Nya yang beriman
2. Penyempurna kekurangan yang terjadi dalam mengerjakan perkara yang wajib
3. Penjagaan dari jatuh kepada bidah
4. Termasuk bentuk pengagungan kepada syiar-syiar Allah
Demi Allah wahai unat Islam, hidupkan sunnah sunnah Rasulullah dalam realitas kehidupan kalian. Siapa lagi selain kalian yang menghidupkannya. Menghidupkan sunnah Rasul merupakan bukti kecintaan sempurna kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan tanda mengikuti dengan jujur kepada beliau shallahu alaihi wa sallam.
Referensi:
Alfu sunnah fil yaumi wal lailah. Khalid Al Hisani. Hal 7-8
Pontianak, Kamis 15 Sya’ban 1445/15 Februari 2024
Akhukum fillah
Dr. Dodi Iskandar, S.Si., M.Pd
Alumnus Mahad Al ilmi Yogyakarta
﷽
Tujuan blog ini dibuat untuk menyebarkan ajaran Islam yang murni melalui internet sebagaimana yang dipahami oleh salafus sholeh sebagai bentuk realisasi dari peran serta mendakwahkan Islam sebagaimana yang Allah Ta'ala firmankan dalam surat Al Ashr ayat ketiga:
وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
"supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran"
Abu Aisyah (Dr. Dodi Iskandar, S.Si., M.Pd.)
Lihat Profil Selengkapnya ....