IslamPonti

  • Home
  • Tentang Penulis
  • Blog
    • Manhaj
    • Akhlak
    • Akidah
    • Bahasa Arab
    • Fikih
    • Keluarga
    • Lainnya
  • Rekaman Kajian
  • Download

Tergesa-gesa jadi dokter bisa malpraktek, pasien jadi korban karena salah diagnosa. Jika dilaporkan dokter kena pidana. Bagaimana jika terburu-buru jadi ustadz, salah persepsi kitab yang dibaca, audien bisa jadi korban karena maltarbiyah. Terbukti sejumlah rumah tangga dan muslimah hancur kehormatannya dan ini terjadi berkali-kali di Kalimantan Barat, khususnya di Pontianak, pelakunya mengklaim *salafi*, apa kira-kira yang perlu dievaluasi ya?

Kalau satu oknum masih mufrod, kalau dua mustanna, lah lebih dari dua? jamak mudzakar salim dong?

Mereka sering kumpul tiap bulan, belum lama ini di s4ung qur4n, apa beneran yang rutin kumpul itu ustadz asli atau campur asli dan kw, sepertinya perlu mengundang Ust Abdul Hakim, Ust Badrussalam, Ust Dr Ali Musri dan ustadz lain yang tegas menasihati bagi yang maqomnya belum sampai level ustadz untuk sadar diri keluar dari zona tersebut, pilih zona lain yang tidak akan mengurangi pahala yang sesuai kapasitas masing-masing,
ingatlah sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:

إذَا وُسِّد الأمْرُ إلى غَيْرِ أهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعة رواهُ البُخاري.  31/1838


"jika urusan diserahkan bukan kepada yang berkapasitas maka tunggulah kehancuran"

Orang cerdas menjadikan sejarah dijadikan pelajaran, bukan album kenangan.

Pontianak, 23 Juni 2025

Dr. Dodi Iskandar

1. Alumni Mahad Al Ilmi Yogyakarta
2. Staf Ahli LPPOM Majelis Ulama indonesia Provinsi Kalimantan Barat
3. Anggota Majelis Tabligh PDM Kota Pontianak

Sosok  Ustad Ihsan, Lc, M.E. Penyuluh Award Tingkat Nasional Tahun 2025 Mengangkat Tema: Pengaruh Terapi Al-Qur’an Terhadap Remaja Pecandu Judi Online di Desa Nipah Panjang Kec. Batu Ampar 

Ihsan atau biasanya masyarakat menyapanya dengan Ust. Ihsan. Lahir di Dusun Sungai Pandan, Desa Nipah Panjang, Kec. Batu Ampar, Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat. Pada Tahun 1987. Ia merupakan putra pertama dari padangan Abdullah, S.Pd.I dengan Ibu Habibah.

Jenjang pendidikan sekolah dasar: SDN 04 Batu Ampar, Dusun Sungai Pandan, pada tahun 2000. Pada tahun 2003 ia menyelesaikan pendidikan Mts di Pondok Pesaantren di Khulafaurrasyidin di Kab. Kubu Raya. Adapun di Aliyah dia kembali memilih jalur Pondok Pesantren demi memperdalami ilmu agama dengan merantau ke pulau Jawa di Pondok Modern Al-Barokah dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2006. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di kampus LIPIA Jakarta dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2015. Di Kampus ia mendalami Ilmu Al-Qur’an, Tafsir, Fiqih, Ushul Fiqih, dan Adab.

Setelah selesai dari bangku kuliah ia langsung mendaftar sebagai dosen di Ma’had Al-Khansa Muhammadiyah, pada tahun 2015. Ia mengampu mata kuliah Bahasa Arab. Selanjutnya ia menempuh pendidikan Pascasarjana di IAIN Pontianak dengan mengambil jurusan Ekonomi Syariah dan selesai pada tahun 2022  

Pada tahun 2019 dia mengikuti tes Penyuluh Agama kemudian diterima sebagai penyuluh honorer dan ditempatkan di wilayah Kecamatan Batu Ampar dan sekarang sudah diangkat menjadi ASN di lingkungan Kementerian Agama Kubu Raya.

Ihsan merupakan salah satu perwakilan Kabupaten Kubu Raya yang berhasil meraih juara I tingkat Provinsi kemudian melanjutkan Penyuluh Agama Islam Award Tingkat Nasional Tahun 2025, ia mewakili Provinsi Kalimantan barat dengan kategori Peningkatan Literasi Al-Qur’an. Penyuluh Agama Islam merupakan ujung tombak Kementerian Agama-RI yang ditugaskan di bawah naungan Bimbingan Masyarakat Islam. Peran Penyuluh Agama Islam secara umum tugasnya adalah melaksanakan dan mengembangkan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan mensuksekan program-program pembangunan melalui pitnu dan bahasa agama, demi kesejahteraan umat. Sehingga rutinitas kinerjanya lebih banyak berada diluar kantor, yaitu sering hadir tatap muka bersama masyarakat jamaah binaannya.

Jamaah binaan penyuluhan Ihsan berada di dua wilayah, Desa Nipah Panjang dan Desa Teluk Nibung. Untuk Desa Nipah Panjang Kecamatan Batu Ampar.




Sebuah perubahan datang dari  Desa Nipah Panjang dan Desa Teluk Nibung, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya. Perubahan di desa ini tumbuh perlahan, lewat pencerahan seorang ustadz dan lantunan ayat suci yang dibacakan di ruang-ruang kecil, musallah sederhana, atau di beranda rumah warga.

Beberapa tahun terakhir, desa pesisir ini mulai menghadapi tantangan baru, disinyalir ada  beberapa remaja yang terjerat judi online. Mereka adalah pelajar dan pemuda yang terpapar dari ponsel di tangan, tanpa kontrol dan pendampingan yang memadai. Judi online bukan hanya soal kehilangan uang, tapi juga memengaruhi psikologis, merusak relasi keluarga, bahkan membuat sebagian pemuda kehilangan arah.

Namun di tengah situasi yang mengkhawatirkan itu, sebuah pendekatan sederhana tapi menyentuh dihadirkan pembinaan dan terapi Al-Qur’an. Program ini adalah bagian dari kegiatan penyuluhan agama yang dilaksanakan di wilayah tersebut. Bukan dengan cara menghakimi atau memaksa, tetapi lewat dialog keagamaan yang terbuka, pembacaan Al-Qur’an yang rutin, serta pelibatan aktif remaja dalam kegiatan ibadah dan kajian.

"Yang penting bukan hanya mereka hafal atau lancar bacaannya, tapi bagaimana mereka merasa dihargai, didengar, dan diberi harapan," ujar Ustadz Ihsan Lc, ME, penyuluh agama di sela-sela pertemuan dengan warga. Dari pembinaan ini sebagian remaja yang awalnya menarik diri, mulai membuka hati untuk kea rah yang lebih baik. 

Penyuluhan dan terapi ini lanjut Ihsan bukan konsep instan. Ia dibangun dari kepercayaan, kesabaran, dan konsistensi. Dia dan rekan penyuluh kerap datang ke desa, berbincang dengan warga, mengunjungi keluarga, dan mengadakan bimbingan kelompok remaja. Perlahan tapi pasti, perubahan mulai tampak. Beberapa pemuda yang sebelumnya diduga sebagai penjudi online, kini aktif kembali di masjid, membantu kegiatan sosial, dan bahkan menjadi inspirasi bagi temannya yang lain.

Program ini menjadi perhatian hingga tingkat nasional. Dalam ajang Penyuluh Agama Islam Award Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, kinerja dari Ustadz Ihsan  ini mendapat penghargaan pada kategori Peningkatan Literasi Al-Qur’an. Bukan semata karena prestasinya di atas kertas, tetapi karena dampak sosial dan kemanusiaannya yang nyata.

Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa kekuatan perubahan tidak selalu datang dari kebijakan besar. Kadang, ia lahir dari peluh dan sabar orang-orang yang bekerja dalam diam, menyapa masyarakat dari rumah ke rumah, mengobati luka batin dengan ayat suci, dan membangkitkan semangat yang hampir padam di dada anak-anak muda.

Desa Nipah Panjang dan Desa Teluk Nibung bukan hanya dikenal sebagai desa pesisir di Kalimantan Barat. Desa ini  menjadi contoh bahwa harapan bisa ditanam di mana saja, bahkan di tempat yang paling sunyi. Harapan ini akan selalau ada selama ada orang-orang yang mau menyiraminya dengan kasih, ilmu, dan keyakinan bahwa setiap manusia bisa kembali ke jalan yang terang.

Utadz  Ihan sendiri lahir di Dusun Dusun Sungai Pandan, Desa Nipah Panjang, Kecamatan Batu Ampar,Kab.Kubu Raya Kalbar. Pada Tahun 2003 ia menyelesaikan pendidikan Mts di Pondok Pesantren di Khulafaurrasyidin di Kab. Kubu Raya. Adapun di Aliyah dia kembali memilih jalur Pondok Pesantren demi memperdalami ilmu agama dengan merantau ke pulau Jawa di Pondok Modern Al-Barokah dan menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2006. 

Kemudian ia melanjutkan pendidikan di kampus LIPIA Jakarta dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2015. Di Kampus ia mendalami Ilmu Al-Qur’an, Tafsir, Fiqih, Ushul Fiqih, dan Sastra Arab. Setelah selesai dari bangku kuliah ia langsung mendaftar sebagai dosen di Ma’had Al- Khansa Muhammadiyah mengampu mata kuliah Bahasa Arab. Selanjutnya ia menempuh pendidikan Pascasarjana di IAIN Pontianak Jurusan Ekonomi Syariah dan selesai pada tahun 2022. Dia Bekerja sebagai Penyuluh Agama Islam di Kementerian Agama Islam Kubu Raya.

Profil Ustadz Ihsan selengkapnya.


Pertanyaan: apa pendapat anda tentang bermua’amalah dengan para pelaku dosa besar, seperti homosek, pezina, dan pelaku dosa besar lainnya yang telah datang dalil yang menyebutkan ancaman keras bagi pelakunya. Bolehkah berbicara dengan mereka? Bolehkah mengucapkan salam kepada mereka? Bolehkah pula berteman dengan mereka dalam rangka mengingatkan mereka akan ancaman Allah dan siksaan-Nya yang pedih  apabila sudah ada tanda-tanda taubat pada mereka?

Jawab: Orang yang tertuduh melakukan perbuatan maksiat tersebut wajib untuk dinasehati dan diberi peringatan akan maksiat itu dan akibat burukya, dan sungguh maksiat itu termasuk sebab-sebab penyakit, keras, dan kematian hati, adapun orang yang terang-terangan dan mengakui maksiat itu, maka wajib ditegakkan had pada dirinya dan dilaporkan kepada penguasa. Dilarang berteman dan duduk bergaul dengan mereka (pelaku homoseks dan pelaku zina) bahkan boiot kepada mereka wajib agar Allah memberi hidayah dan bertaubat kecuali jika boijot tersebut justru menjadikan mereka bertambah buruk.

Maka wajib mengingkari mereka terus-menerus dengan cara-cara yang baik dan nasihat yang tidak putus sampai Allah memberikan hidayah kepada mereka (pelaku homoseks dan zina). Tidak boleh menjadikan mereka sebagai teman. Bahkan wajib terus-menerus mengingkari mereka dan mentahdzir (memperingatkan terang benderang) dari mereka karena amalan-amalan mereka yang buruk, wajib bagi pemerintah (polisi dan hakim, pent.) menangkap mereka dan menegakkan hukuman syar’I, wajib bagi siapa saja yang mengetahui keadaan mereka untuk membantu pemerintah berdasarkan firman Allah yang maha suci:”dan saling tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketaqwaan” [Al Maidah:2] dan firman Allah azza wa jalla:”Orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) makruf dan mencegah (berbuat) mungkar” [At Tubah 71] dan firman Allah subhanahu wa ta’ala: “Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran” [Al Asri 1-3]

 Begitupula berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Barangsiapa di antara kalian yang melihat suatu kemungkaran, maka hendaknya dia merubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, dengan lisannya, dan jika tidak mampu juga, maka dengan hatinya, dan itu selemah-lemah iman” [HR Imam Muslim dalam sahihnya] dan Sabda beliau shallallalhu alaihi wasallam:

“Agama itu nasihat. Ditanyakan kepada beliau, Nasihat untuk siapa wahai Rasulullah ?”. Beliau menjawab, “Untuk Allah, untuk kitabNya, untuk RasulNya, dan untuk para pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin secara umum” [HR Imam Muslim], ayat dan hadist yang semakna dengan hal ini banyak.

Kami meminta kepada Allah agar Dia memperbaiki keadaan kaum muslimin, memberikan mereka pemahaman terhadap agamanya, mengkaruniakan taufiq kepada mereka untuk saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran, menyatukan kalimat mereka, dan memperbaiki keadaan pemerintah mereka sesungguhnya Allah sebaik-baik yang diminta


Referensi:

Majmu Fatawa wa maqolat mutanawi’ah Juz 5 Hal 399-400. Syaikh Bin Baz Rahimahullah

Pontianak, 16 Rajab 1446/ 16 Januari 2025

Diterjemahkan oleh:

Dr. Dodi Iskandar, S.Si., M.Pd

(Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)

Fatwa Syaikh Bin Baz Rahimahullah


Bab dibolehkannya Ghibah Menurut Islam

Dialihbahasakan:

Dr. Dodi Iskandar, S.Si, M.Pd

Ketahuilah sungguh ghibah dibolehkan untuk tujuan yang benar dan sesuai syariat, karena tidak mungkin tujuan yang benar sesuai dan sesuai syariat tercapai kecuali dengan ghibah. Yaitu ada 6:
Pertama:
Pengaduan. Boleh bagi pihak yang dizolimi (baca:”dirugikan”) untuk menyampaikan aduan kepada pemerintah, hakim, dan orang selain dari keduanya yang punya kewenangan, atau kepada orang yang punya kemampuan menghilangkan kezoliman tersebut (dari penerjemah, contoh: penipu jual tanah bodong atau travel umroh abal-abal dan timnya). Ia boleh mengghibahi: si fulan telah berbuat jahat kepada saya.

Kedua:
Meminta tolong untuk mengubah kemungkaran dan menasehati pelaku maksiat (kezoliman) agar kembali ke jalan yang benar. Ia boleh mengghibahi di hadapan orang yang diharapan punya kemampuan menghilangkan kemungkaran (kezoliman):”fulan berbuat kezoliman seperti ini dan itu, tolong nasehati si fulan dan ungkapan semisalnya”. Tujuan ghibah disini adalah untuk menghilangkan kemungkaran, mengghibah dengan tujuan selain itu maka haram.

Ketiga:
Meminta fatwa
Ia boleh berghibah di hadapan mufti (pemberi fatwa/nasehat) misal: ayahku atau saudaraku atau suamiku atau fulan telah menzolimi saya, apakah ia boleh berbuat demikian?, apa jalan keluar untukku agar terbebas dari kezoliman tersebut, agar aku mendapatkan hak saya kembali, dan agar terbebas dari kejahatannya?”, Maka ghibah seperti ini boleh karena ada kebutuhan syariat. Akan tetapi lebih berhati-hati dan lebih utama, ia berghibah dengan mengatakan: “bagaimana pendapat anda tentang seorang pria, si fulan, suami, dalam urusan kezoliman ini? maka dengan mengghibahi dengan cara seperti ini bisa ia lakukan untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan tanpa menyebutkan nama, meskipun dengan menyebutkan nama berghibah seperti itu tetap boleh.

Keempat:
Memperingatkan kaum muslimin dari suatu keburukan dan menasehati mereka. Ghibah seperti ini boleh dari beberapa sisi:

a. Sisi pertama
Mengkritik orang-orang yang layak dikritik dalam periwayatan dan kesaksian hadist nabi. Ghibah seperti ini boleh berdasarkan ijma bahkan wajib karena ada kebutuhan syariat.

b. Sisi kedua
 Musyawarah karena akan menikahi si fulan atau akan bekerja sama dengan sifulan, atau akan menitipkan harta ke sifulan, atau akan bermuamalah dengan sifulan, dan selain nya, atau bertetangga dengannya, dan ada kewajiban bermusyawarah terhadap sesuatu agar supaya jelas kondisi si fulan dan agar tidak ada yang disembunyikan keadaan si fulan yang sebenarnya, bahkan dengan menyebutkan keburukannya di dalam musyawarah tersebut karean adanya kebutuhan terhadap nasehat (bimbingan). Ghibah seperti ini boleh

c. Sisi ketiga
Ketika melihat penuntut ilmu mendatangi ahli bid'ah atau mengambil ilmu dari orang fasik (tahu haram namun tidak mau taubat dari dosa besar seperti zina, mabuk, ghosob dst), dan dikhawatirkan penuntut ilmu tersebut mendapatkan bahaya (subhat dan syahwat), maka wajib menasihatinya dengan mengghibahi ahli bidah atau orang fasik tersebut asal tujuannya memberikan nasehat. Terkadang hasad menjadi latar belakang bagi pihak yang menasihati (mutakallim), karena iblis yang menipunya, maka waspada dari hal tersebut 
d. Sisi keempat
 
Pemberian perlindungan yang tidak terlaksana sebagaimana mestinya, baik karena Pihak yang memberikan perlindungan (wali) bukan orang yang baik, atau walinya adalah orang fasik, atau walinya adalah orang yang lalai, maka wajib menggibahi hal tersebut kepada wali pusat untuk menghentikan wali yang tidak baik atau fasik atau lalai tersebut. Sehingga ia mendapatkan wali yang baik, yang mengetahui hal tersebut sehingga dapat memperlakukan sesuai dengan kondisi dirinya, dan ia tidak ditipu, sehingga berusaha memotivasi dirinya untuk istiqomah atau merubah keadaannya.

Kelima:
Karena adanya orang yang terang-terangan dalam kefasikannya atau kebid'ahannya seperti terang-terangan minum khomer (minuman memabukan), menyita dan mengambil harta dengan paksaan dan kezoliman,  boleh menggibahi hal tersebut tanpa menyebut aib lainnya, kecuali ada sebab lain dari apa yang sudah disebutkan.

Keenam:
Karena kebutuhan identifikasi, ketika seseorang dapat hanya dapat dikenali dengan julukan orang buta, lumpuh, tuli, juling, dan lainnya, boleh mengenalinya dengan mengghibahi (menyebut kekurangannya tersebut), dan haram secara mutlak jika menyebut dengan niat mencela, jika masih bisa mengidentifikasi tanpa menyebut kekurangannya tentu itu lebih utama.

Referensi:
https://binbaz.org.sa/audios/2781/482



هذا السائل يقول يا سماحة الشيخ:

Penanya berkata: wahai yang terhormat Syaikh, adakah Hadist sahih dari Rasul shallallahu alaihi wasallam tentang musik yang disampaikan Rasululullah shallallahu alaihi wasallam bahwa di akhir zaman:"ada dari umatku yang menghalalkan Al hirra, Al harira, dan Al maazif" 

Jawab:
Ada yaitu Hadist yang diriwayatkan Al Bukhari dengan sanad jayyid (diterima):
 ليكونن من أمتي أقوام
Sungguh benar-benar akan ada suatu kaum dari umatku 
 يستحلون الحر الحر أي: الفرج الحرام، الزنا
menghalalkan Al hirra yaitu kemaluan yang haram (zina) 
 والحرير والخمر والمعازف
Sutera, khomer(minuman memabukkan) dan al maazif
 المعازف: آلات الملاهي، نعم.
al maazif artinya alat-alat musik

المقدم: أحسن الله إليكم، وبارك فيكم.
moderator:
Ahasanallahu ilaikum wa baroka fiikum

Pontianak, Ahad 19 Syawal 1445/28 April 2024

Akhukum fillah
Dr. Dodi Iskandar
Alumni Mahad Al ilmu Yogyakarta

Referensi:

Hadist qauli lebih kuat dari hadist fi'liyi. Jika ada pertentangan antara hadist qauli dan hadist fi'liyi dan jika tidak ada kemungkinan untuk mengkompromikan keduanya maka hadist qauli dimenangkan atas hadist fi'liyi.

Jika bisa kompromi dan mengamalkan keduanya itu lebih baik daripada mengabaikan salah satunya

Mengamalkan kedua hadist tersebut maksudnya:
"mengambil keduanya, menggabungannya dan memadukan keduanya, mengamalkan keduanya lebih baik daripada memilih salah satunya dan menolak yang lainnya"

Pontianak, Senin malam 7 Syawal 1445/15 April 2024
Akhukum fillah

Dr. Dodi Iskandar
Alumni Mahad Al Ilmi Yogyakarta

Referensi:
https://shamela.ws/book/37606/54#:~:text=%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%B4%D8%A7%D9%87%D8%AF%3A%20%D8%A3%D9%86%20%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%AF%D9%8A%D8%AB%20%D8%A7%D9%84%D9%82%D9%88%D9%84%D9%8A%20%D8%A3%D9%82%D9%88%D9%89,%D9%85%D9%86%20%D8%A7%D8%AE%D8%AA%D9%8A%D8%A7%D8%B1%20%D8%A3%D8%AD%D8%AF%D9%87%D9%85%D8%A7%20%D9%88%D8%B1%D8%AF%20%D8%A7%D9%84%D8%A2%D8%AE%D8%B1.


ومن اعتقد ان احدا له البقاء والدوام غير الله كفر، فالبقاء والدوام لله وحده، والمخلوق يفني، ولايبقي إلا من كتب الله له البقاء كالعرش، والكرسي، والجنة، والنار، وعجب الذنب، والارواح، إذا خرجت لا تفني بل تبقي في نعيم او عذاب، واللوح المحفوظ، والقلم

Syaikh Abdul Aziz Ar rajihi berkata:"siapa saja yang meyakini ada selain Allah kekal dan tidak punah maka ia kafir, sifat kekal (baqa) dan tidak rusak (dawam) hanya dimiliki Allah saja, makhluk akan rusak dan tidak akan kekal kecuali yang Allah tetapkan baginya kekal seperti arsy, kursi, surga, neraka, tulang ekor manusia, arwah ( jika arwah telah keluar tidak akan rusak bahkan kekal dalam kenikmatan atau siksaan), lauhul mahfudz, dan pena (al qolam)".

Referensi:
Syarhu risalah syuruti sholat wa wajibatiha wa arkaniha hal 96

Pontianak, 29 Rajab 1445/10 Februari 2024

Akhukum fillah

Dodi Iskandar

 Serial 1000 Amalan Sunnah Sehari Semalam

Amalan Sunnah ke-1 sd ke 25

 

Sunah-Sunah Setelah Bangun Tidur

 

1. Mengusap bekas tidur pada wajah dengan tangan.

 

Imam An Nawawi dan Imam Ibnu Hajar membawakan  hadist:

 

"Rasulullah shallallahu Alaihi wasallam bangun kemudian duduk mengusap bekas tidur pada wajahnya  dengan tangannya" (HR Muslim).

 

2. Membaca Doa:


الحمد لله الذي أحيانابعدماأماتناوإليه النشور

Alhamdulillahi ladzii ahyaanaa ba'da amaatanaa wa ilaihin nusyuur

 

"Segala puji hanya milik Allah yang telah menghidupkan kita setelah menidurkan kita dan kepada-Nyalah kita akan dibangkitkan" (HR Bukhari)

 

3. Bersiwak


كان رسول الله عليه وسلم إذا إستيقظ من اليل يشوص فاه بالسواك متفق عليه

"Rasulullah Alaihi Wa sallam jika bangun malam beliau membersihkan mulutnya" (HR Bukhari Muslim)

 

Hikmah Siwak:

  • Diantara kekhususan siwak yaitu nasihat dan penyegaran
  • Menghilangkan bau tidak enak di mulut

 

Sunah Masuk Dan Keluar dari Tempat Buang Hajat

 

4. Masuk dengan kaki kiri dan 


5. keluar dengan kaki kanan


6. Doa masuk tempat buang hajat


اللهم إني أعوذبك من الخبث والخبائث. متفق عليه

Allahuma innii a'dzubika minal khubutsi wal khobaaits

 

"Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari syetan laki-laki dan syetan perempuan" (HR Bukhari Muslim)

 

7. Doa keluar dari WC


غفرانك.  اخرجه اصحاب السنن إلا النسائي

Ghufroonak

 

"Aku memohon ampunan-Mu"  (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

 

Semua orang masuk ke WC beberapa kali dalam sehari semalam, ia dapat melakukan dua sunnah saat masuk dan dua sunnah saat keluar

 

Sunnah Wudhu

 

8. Membaca basmalah


9. Mencuci dua telapak tangan di awal wudhu


10. Memulai dengan berkumur kumur dan memasukkan air ke hidung sebelum mencuci wajah


11. Mengeluarkan air dari hidung dengan tangan kiri berdasarkan hadist

“Rasulullah mencuci dua telapak tangannya tiga kali, lalu berkumur, menyedot air ke hidung, mengeluarkannya  kemudian mencuci wajahnya tiga kali” (HR Bukhari Muslim)


12. Sungguh-sungguh saat berkumur dan memasukkan air ke hidung bagi yang tidak puasa berdasarkan hadist


وبالغ بالاستنشاق إلا ان تكون صائما. اخرجه الاربعة

"Bersungguh-sunguhlah instinsaq (memasukkan air ke hidung) kecuali anda sedang puasa" (HR Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi dan Ibnu Majah)

 

Makna bersunguh-sungguh saat berkumur yaitu memutarkan air ke seluruh sudut mulut

 

Makna bersungguh-sungguh saat memasukkan air ke hidung yaitu menyedot air sampai bagian terdalam hidung

 

13. Berkumur dan memasukkan air ke hidung dari satu telapak tangan dengan sekaligus tanpa dipisah (sebagian air untuk kumur dan sebagiannya disedot hidung) berdasarkan hadist


ثم ادخل يده فتمضمض واستنشق من كف واحده. متفق عليه

“Kemudian Rasulullah shallalahu alaihi wasallam memasukkan satu tangannya untuk mengambil air lalu berkumur dan menyedot air dengan hidung dari satu telapak tangannya” (HR Bukhari Muslim)

 

14. Bersiwak dilakukan saat berkumur berdasarkan hadist


لولا ان اشق على أمتي لامرتهم بالسواك مع مل وضوء. رواه احمد والنسائي

"Seandainya tidak memberatkan umatku pasti aku suruh mereka kaum muslimin bersiwak setiap kali wudhu” (HR Ahmad dan An Nasai)

 

15. Menyela-nyela jenggot tebal saat mencuci wajah berdarkan hadist


كان صلى الله عليه وسلم يخلل لحيته في الوضوء. اخرجه الترمذي

"Dulu Nabi shallallahu alaihi wasallam menyela-nyela jenggotnya saat berwudhu (mencuci muka)” (HR At Tirmidzi).

 

16. Tata cara mengusap kepala


Memulai mengusap dari bagian depan kepala sampai ujung tengkuk lalu mengusap sekali lagi ke arah bagian depan kepala

 

Mengusap yang sifatnya wajib adalah meratakan dalam mengusap

 

مسح رسول الله صلى الله عليه وسلم براسه فاقبل بيديه وادبر. متفق عليه

“Rasulullah shallalahu alaihi wasallam mengusap kepalanya bergerak maju dengan dua tangannnya dan bergerak mundur “(HR Bukhari Muslim).

 

 

 

17. Menyela-nyela tangan dan jari kaki berdasarkan hadist:


اسبغ الوضوء وخلل بين الاصابع. اخرجه الأربعة

"Sempurnakan wudhu dan lakukan takhlil (menyela-nyela) diantara jemari" (HR Abu Dawud, Nasa'i, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

 

18. Mendahulukan bagian kanan tangan dan kaki dari bagian kiri saat berwudhu. 


Dalilnya:


كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعجبه التيمن في

 التنعله..وطهوره. متفق عليه

“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyukai mendahulukan bagian kanan dulu dalam memakai sendal dan bersuci” (HR Bukhari Muslim).

 

19. Menambah dari satu menjadi tiga kali dalam mencuci wajah, dua tangan dan dua kaki.

 

20. Membaca dua syahadat setelah wudhu

 

اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله

 

وثمرتها: إلا فتحت ابواب الجنة الثمانية يدخل من ايها شاء. رواه مسلم

“Balasannya adalah dibuka 8 pintu surga , ia masuk dari pintu mana saja yang ia inginkan” (HR Muslim)

 

21. Menggosok menggunakan tangan saat air membasahi anggota wudhu atau setelahnya.

 

22. Hemat menggunakan air

 

كان صلى الله عليه وسلم يتوضأ بالمد. متفق عليه

“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menggunakan air sebanyak 1 mud (1 liter)” (HR Bukhari Muslim)

 

23. Melebihkan batas wajib anggota wudhu yang empat yaitu dua tangan dan dua kaki. 

 

Abu Hurairah radiyallahu anhu berwudhu dengan mencuci tangannya sampai ke lengan dan mencuci kaki sampai ke betis

 

لأن اباهريرة توضأ فغسل يده حتى اشرع في العضد ورجله حتى اشرع في الساق ثم قال هكذا رايت رسول الله صلى الله عليه وسلم يتوضأ. رواه مسلم

 

“Abu Hurairah radiyallahu anhu berwudhu dan saat mencuci tangan sampai ke lengan dan mencuci kakinya sampai betis, beliau mengatakan:"seperti inilah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berwudhu” (HR Muslim)

 

Ada perbedaan keterangan, di kitab syarhu risalah syuruti sholat wa wajibatiha wa arkaniha karya Syaikh Abdul Aziz Ar Rajihi hal 28, disebutkan justru Abu Hurairah radiyallahu anhu berijtihad mencuci tangan sampai ke ketiak, namun ijtihad beliau lemah dan yang kuat hanya membasuh tangan melewati dan sampai membasahi lengan saja tidak sampai ke ketiak berdasarkan perbuatan Nabi shallallahu alaihi wasallam yang bersumber dari hadist riwayat Abu Hurairah radiyallahu anhu

 

Syaikh Ar rajihi hafidzahullahu menyebutkan kaidah ushul fiqih

 

ان العبرة بما روى الراوي لا بما رأى

 

“Sesungguhnya yang dijadikan patokan itu riwayat yang dibawakan perowi bukan pendapat perowi” (al badrul munir karya ibnu mulqin 504/6)

 

24. Berwudhu di rumah

Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda:

 

من تطهر في بيته ثم مشى إلى بيت من بيوت الله ليقضي فريضة من فرائض الله كانت خطوتاه إحداهما تحط خطيئه والأخرى ترفع درجة. رواه مسلم

 

"Barangsiapa wudhu di rumahnya, lalu berjalan ke salah satu rumah di antara rumah-rumah Allah untuk menunaikan satu kewajiban di antara perkara-perkara yanh Allah wajibkan maka dua langkah yang ia ayunkan, satu langkah menghapus satu kesalahan dan satu langkah lainnya mengangkat satu derazat" (HR Muslim).

 

25. Sholat Dua Rokaat setelah wudhu

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Siapa saja berwudhu seperti wudhuku ini lalu sholat dua rokaat dan tidak berkata-kata di dalamnya maka ia diampuni dosanya yang telah lalu”. (HR Muslim)

Berapa banyak seorang muslim berwudhu sehari semalam? Sebagian ada yang 5 kali dan sebagian lain ada yang lebih karena melakukan sholat sunnah duha, tahajud. Besarnya pahala yang didapatkan oleh seorang muslim sebanding dengan banyaknya ia melakukan sunnah-sunnah wudhu.

Buah dari mengamalkan sunnah wudhu yaitu sebagaimana sabda nabi shallallahu alaihi wasallam:

“Siapa saja yang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya maka keluarlah dosa-dosa dari jasadnya sampai keluar juga dari arah bawah kukunya” (HR Muslim).

 

Diterjemahkan:

Dr. Dodi Iskandar

 

dari kitab:

Alfu sunnah fil yaumi wal lailah. Hal 1-13. Karya Khalid Al Hisani

Segala puji hanya milik Allah zat yang maha pengasih kepada kaum mukminin, maha pengampun, maha membalikan hati dan penglihatan, maha mengetahui yang terlihat dan tersembunyi. Aku memuji-Nya dengan sanjungan yang tak putus di saat sore dan pagi. Aku bersaksi tiada zat yang diibadahi dengan pantas kecuali Allah saja tidak ada tandingan bagi-Nya. Persaksian yang menyelamatkan pengucapnya dari siksa neraka. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah nabi pilihan-Nya. Semoga Allah berikan kesejateraan kepada beliau, keluarganya, para istrinya dan para sahabatnya selaras dengan pengagungan dan penghormatan. Kesejahteraan abadi di waktu malam dan siang.

Amma ba'du


Urusan yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim adalah mengamalkan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam segala sudut kehidupan, diam, bergerak, berucap, dan berbuat, sehingga urusan paling penting ini memprogram kehidupannya di atas sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, semua sisi kehidupannya sedari pagi hingga malam.

Dzun Nun Al misri berkata:"termasuk tanda mencintai Allah azza wa jalla yaitu mengikuti kekasih-Nya shallallahu alaihi wa sallam dalam akhlak, perbuatan, perintah dan sunnahnya".


قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Allah Ta'ala berfirman: "katakan, jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku niscaya Allah akan mencintai dan memaafkan dosa-dosa kalian dan Allah itu maha pemaaf dan maha penyayang” (Al Imran:31).


Al Hasan Al Abasri berkata:"tanda kecintaan mereka kepada Allah adalah ittiba (mengikuti) sunnah Rasul-Nya ".


Sungguh kedudukan mukmin itu diukur dengan seberapa besar ia mengikuti sunnah Rasul shallallahu alaihi wa sallam. Semakin banyak ia mempraktekan sunnah Rasul semakin tinggi dan mulia kedudukannya di sisi Allah".


Inilah yang melatar belakangi aku mengumpulkan bahasan ringkas dengan tujuan menghidupan kembali sunnah Rasul shallallahu alaihi wa sallam dalam realitas kehidupan sehari-hari kaum muslimin dalam ibadah, tidur, makan, minum, interaksi antar manusia, bersuci, di dalam, di luar, berpakaian, dan segenap diam dan geraknya.


Coba renungkan, jika salah seorang dari kita kehilangan sejumlah harta (uang), betapa besar perhatian dan serius kita mencarinya sampai menemukannya lagi.

Disisi lain, berapa sunnah yang hilang dari kehidupan kita, apakah kita berduka karena kehilangannya lalu berusaha mengamalkannya kembali dalam realitas kehidupan kita?

Sungguh, di antara musibah yang terjadi pada kehidupan kita bahwa kita lebih besar keseriusannya terhadap uang (dinar dan dirham) daripada terhadap sunnah Rasul.


Seandainya dikatakan kepada kaum muslimin, barang siapa yang mempraktekan satu sunnah Rasul maka ia akan memperoleh sejumlah uang, tentu mereka akan semangat mempraktekannya dalam setiap sudut kehidupannya dari pagi hingga sore karena motivasinya mereka ingin mendapatkan keuntungan sejumlah uang di balik setiap sunnah.

 

Dengan cara apa uang itu memberi manfaat kepada anda saat uang tersebut diletakkan dalam kuburan anda  dan saat anda telah tertimbun tanah. Allah Ta'ala berfirman:"

بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ  .


Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia,

وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ 

padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal (Al a'la 16-17).


Makna dari sunnah dalam bahasan ini yaitu pelakunya diberikan pahala dan orang yang meninggalnya tidak akan disiksa. Sunnah tersebut berulang-ulang ada di setiap siang dan malam dan salah satu dari kita ada yang mampu mempraktekannya.


Aku telah mengumpulkan sekurang-kurangnya ada 1000 sunnah dalam semua sisi kehidupan bagi setiap muslim andai ia semangat mengamalkannya setiap hari. Tidaklah risalah (karya) ini disusun melainkan untuk menerangkan sunah tersebut.


Seandainya seorang muslim semangat mempraktekan seribu sunnah dalam sehari semalam maka dalam sebulan ia mengamalkan tiga puluh ribu sunnah maka perhatikanlah orang yang tidak tahu tentang sunah-sunnah ini atau orang yang tahu namun belum mengamalkannya, berapa banyak derazat dan kebaikan yang telah hilang dari dirinya dan sungguh ia benar-benar terhalangi dari mendapatkannya.


Sungguh berpegang dengan sunnah mendatangkan beberapa faidah:

1.       Pencapaian ke derazat cinta dari Allah kepada hamba-Nya yang beriman

2.       Penyempurna kekurangan yang terjadi dalam mengerjakan perkara yang wajib

3.       Penjagaan dari jatuh kepada bidah

4.       Termasuk bentuk pengagungan kepada syiar-syiar Allah


Demi Allah wahai unat Islam, hidupkan sunnah sunnah Rasulullah dalam realitas kehidupan kalian. Siapa lagi selain kalian yang menghidupkannya. Menghidupkan sunnah Rasul merupakan bukti  kecintaan sempurna kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan tanda mengikuti dengan jujur kepada beliau shallahu alaihi wa sallam.

 

Referensi:

Alfu sunnah fil yaumi wal lailah. Khalid Al Hisani. Hal 7-8

 

Pontianak, Kamis 15 Sya’ban 1445/15 Februari 2024

Akhukum fillah

 

Dr. Dodi Iskandar, S.Si., M.Pd

Alumnus Mahad Al ilmi Yogyakarta

Postingan Lama Beranda

Prakata

﷽


Tujuan blog ini dibuat untuk menyebarkan ajaran Islam yang murni melalui internet sebagaimana yang dipahami oleh salafus sholeh sebagai bentuk realisasi dari peran serta mendakwahkan Islam sebagaimana yang Allah Ta'ala firmankan dalam surat Al Ashr ayat ketiga:


وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ


"supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran"


Abu Aisyah (Dr. Dodi Iskandar, S.Si., M.Pd.)
Lihat Profil Selengkapnya ....

Jadwal Kajian

Jadwal Kajian

Visitor

Copyright © 2015 IslamPonti

Created By ThemeXpose